Pendidikan merupakan proses mentransformasikan diri untuk mengetahui segala hal yang ada di dunia ini. Berdasarkan pengertian ini, pendidikan menjadi suatu hal yangsangat pendting dalam kehidupan manusia. Pendidikan mengarahkan manusia untukmengetahui apa yang belum diketahuinya. Dalam kehidupan berbangsang danbernegara, pendidikan merupakan sebuah pilar utama. Hadirnya pendidikan dalamsuatu Negara menjadi tolak ukur dari berkembang dan majunya bangsa itu. Artinya,dengan adanya pendidikan yang maju, tentu akan ada sumber daya manusia yangunggul, dan begitu sebaliknya, pendidikan yang kurang maju tentunya kurangmampu untuk melakukan hal itu. Setiap Negara menanggapi tentang pendidikan ituberbeda. Interpretasi pendidikan maju dalam suatu Negara tidak dapat disamakantetapi semuanya dapat dilihat dari output yang dihasilkan.
Indonesiamerupakan Negara yang sangat menjunjung tinggi adanya pendidikan dan segalaprosesnya. Terlihat dari cita-cita bangsa yang dimuat dalam pembukaan UUD 45 “mencerdasakankehidupan bangsa”, dari sini terlihat tidak mungkin rakyat itu cerdas tanpaadanya pendidikan. Di lain sisi, pendidikan Indonesia juga diabadikan dalamtanggal 2 mei sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun1959. Ini adalah bentuk apresiasi besar bangsa itu menjunjung pendidikan. Dan hinggakini pendidikan di Indonesia terus mengalami perkembangan.
Melihat dariApresiasi Presiden RI terhadapa pendidikan sejak tahun ditetapkannya, ternyataumur pendidikan di Indonesia secara formal telah berjalan 56 tahun atausetengah abad. Umur tersebut bukanlah umur yang sangat singkat, dan pendidikan Indonesiatelah melalui masa-masa itu. Kita yang berdiri sini sekarang menjadi saksiperkembangan dunia pendidikan Indonesia yang ke-56. Apa yang telah kita rasakandengan adanya pendidikan ini? Apapula yang telah kita sumbangkan untukperkembangan pendidikan Indonesia saat ini?
Marilah kitasejenak merefleksikan diri. Memahami pendidikan secara haqiqi. Pendidikan yangdikembangakan di Indonesia ini adalah pendidikan warisan dari sosok pendiri TamanSiswa yakni Ki Hadjar Dewantara. Menurut beliau pendidikan adalah menuntunsegala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagaianggota masyarakat dapat mencapai keselamatan yang setinggi-tingginya. Dalam padanganmodern kemudian pendidikan diartikan sebagai transfer of knawladge (transferilmu). Sesungguhnya pegertian tersebut kurang representatife dan kurang sesuaidengan cita-cita negeri ini. Karena pada dasarnya pendidikan bukan hanya transferof knawladge tetapi di sana ada transfer of value. Sepertinya kita jugaharus mengetahui apa fungsi dari adanya pendidikan dalam kehidupan berbangsadan bernegara, sehingga kita semua mengetahui landasan dasar untukmengembangkan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan pandangan klasik, pendidikanmemiliki tiga fungsi, yaitu: 1) menyiapkan generasi muda untuk memegangperanan-peranan tertentu dalam masyarakat di masa depan, 2) mentransferpengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan, 3) mentranfer nilai-nilaidalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan peradaban.
Di atastelah dipaparkan mengenai konsep pendidikan yang seharusnya dibangun dengansegala fungsinya. Sekarang mari kita sesuaikan hal ini dengan pendidikan diIndonesia. Pendidikan Indonesia, memang telah mengalami perkembangan daritahun-ketahun, terlihat dari seringinya perubahan sistem kurikulum yang dilakukan.Realitas yang ada, justru sebaliknya. Dewasa ini banyak sekali ditemukan kasusdalam dunia pendidikan, seperti anarkisme siswa kepada siswa, tindak pelecehanseksualitas yang marak terjadi bahkan tidak hanya dilakukan oleh siswa saja,tetapi guru besar juga terlibat di dalamnya. Dengan demikian ini, marilah kitacermati bersama, adakah yang salah dari pendidikan Indonesia ini? Sehingga banyakhal yang diharapkan dari nilai-nilai pendidikan itu justru perlahan terseretarus globalisasi.
Konseppendidikan di Indonesia memang sudah sepantasnya dievaluasi. Evaluasi ini akanmenjadikan pendidikan Indonesia semakin kukuh. Perlu kita pahami bersama,pendidikan Indonesia itu masih berkiblat pada Negara-negara barat. Inilah yangsesungguhnya menjadikan pendidikan Indonesia miskin konsep tradisional. Metode yangdiusung selalu mengacu pada perkembangan pendidikan di barat. Padahal jika kitapahami bersama, manusia itu akan mengalami kesulitan apabila menerima ha-halyang di luar kebudayaannya. Inilah yang kemudian menekan pendidikan Indonesia. Indonesiaharus memiliki ukuran sendiri dan inovasi sendiri dalam mengebangkanpendidikan. Bagaimana caranya? Secara teoritis, telah kita ketahui bersama, Indonesiatelah mengalami perjalanan sejarah yang sangat panjang dan dalam sejarah itukonon ada beberapa kerajaan besar dan maju. Nah, disitulah seharusnyapendidikan berkiblat yakni pendidikan yang berbasis sejarah, sehingga sejarahitu tidak hanya dipahami sebagai cerita masalalu yang tanpa bekas. Kalau duluIndonesia sangat terkenal dengan peradabdanya, kenapa tidak untuk sekrang. Untukmenghilangkan kesan jadul, dua konsep ini perlu diintegrasikan. Penerapan pendidikanmodern yang berbasis sejarah. Dari sini pasti akan mendatangkan banyak manfaat,pertama rasa nasionalisme akan meningkat, penghargaan terhadap ilmu sejarahakan lebih tinggi, karena sejarah bukan sekedar cerita, dan mengenalkan tradisimasa lalu terhadap pelajar masa kini.
Langkahkemudian yang harus kita amati adalah dokterin pendidikan. Para pembaca pastipernah mengalami jenjang pendidikan dasar. Di kala itu, sering kita ditanya apacita-cita kamu? Lalu kita jawab apa? Mayoritas jawaban yang terdengar adalah “sayaingin jadi pilot, nahkoda, guru, dokter” dan yang lain. Di buku ajar juga kitadapati hal demikian. Ini adaah dokterin pendidikan yang sudah membunuh potensiyang ada di Indonesia ini. Anak-anak enggan bercita-cita menjadi petani,padahal ayahnya petani. Anak-anak enggan menjadi nelayan, padahal ayahnyaseorang nelayan. Padahal dua hal ini adalah potensi besar yang ada diIndonesia. Adakah hal yang salah dengan menjadi petani dan menjadi nelayan? Tenttutidak, jasa mereka juga tak kalah besarnya dengan seorang dokter. Ini adalahtugas kita sebagai seseorang yang sadar akan pendidikan. Mari kita hilangkandokterin yang tidak sesuai dengan hal yang mendukung dalam pendidikan dan marirubahlah dokterin itu dengan dokterin giat belajar, dan jadilah kalian sepertiyang kalian mau dengan kamampuan yang kalian bisa. Birakan mereka menjadipetani dan biarkan mereka menjadi nelayan, agar kelak mereka menjadi petaniyang ahli dan nelayan yang ahli.
Demikiantadi, beberapa hal yang harus kita benahi bersama dalam pendidikan. Karena sesungguhnyaproses pendidikan itu tidak hanya berlangsung di dalam kelas, diluar kelasjustru memiliki porsi yang lebih besar, terlebih di kalangan anak-anak. PendidikanIndonesia di umur ke-56 ini harus berkembang, agar kelak dapat mengantarkankita menjadi generasi emas seperti yang telah dicita-citakan bapak M. Nuh MenteriPendidikan dan Kebudayaan Priode 2009-2014. Oh ya, selain konsep dasar yangharus dibenahi, orientasi dari pendidikan juga harus diperjelas gunameminimalisir pengangguran berpendidikan. Karena setiap tahunnya keluaran dari Bangkapelajar sangatlah banyak, sedangkan lapangan pekerjaan tidak mampu menampungseluruhnya, seharunya orientasi pendidikan Indonesia harus menekankan idekreatif dan inovatif sehingga semua lulusan dapat berkarya dan berkarir denganindependen. Sehingga bukti majunya pendidikan Indonesia akan semakin jelas.
Mengkritikpola pengembangan pendidikan itu sangatlah perlu, agar terjadi perbaikan. Tetapisebagai generasi yang bertanggung jawab, kita harus menyertakan solusi yangdapat dipertimbangkan. Soal diterima atau tidak, itu bukan urusan kita sebagaiagen perubahan. Itulah peran kita sebagai sesok pemuda generasi emas penerusbangsa, berkontribusi untuk negeri dan turut berpartisipasi dalam pembangunanbangsa walau dalam langkah yang sederhana. Mari kita wujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini yang makmur sejahtera, dengan segala potensi yang ada. Haigenerasi muda sadarlah, kita belum terlambat.
#Cerdas_Bangsaku
#Bangkit_Pendidikan_Indonesia
#Bidikmisi_untuk_Indonesia
sumber : postingan saudara Kisno Umbar Muarojam (Persatuan Mahasiswa Bidik Misi)