Kalau ngomongin rasa sayang, jujur aku 100% masih sayang sama kamu. Sekitar empat tahun lalu kita hidup bersama. Susah-senang bersama hingga satu tahun yang lalu pula kita berduka. Kita mengalami kecelakaan. Begitulah drama kehidupan, saking seringnya menjalani aktivitas sehari-hari bareng.
Dalam perjalanan, banyak suka
duka yang kita alami. Kalau sudah begini,
bagaimana ceritanya rasa sayangku bisa hilang? Kamu mampu meyakinkanku
bahwa kamu adalah tepat untukku. Sayangnya kamu tidak bisa bicara. Jika saja
bisa, apakah kamu akan mengeluh saat ini juga? Karena setiap hari harus bekerja
keras membantu menyelesaikan semua tugas dan pekerjaanku. Teruntuk laptopku,
ASUS A43SD.
Bisa sih diperbaiki.Konon, biaya perbaikan membutuhkan cukup banyak biaya. Beberapa waktu lalu saya mendatangi sebuah toko komputer (hanya) untuk bertanya soal biaya perbaikan. Boleh memilih? Jikapun saya memiliki uang yang cukup, saya lebih memilih untuk membeli notebook baru asal bisa saya kemana-mana. Tidak seperti laptop yang menjadi “bunga meja” dan tidak bisa mendukung mobilitas saya.
Tipe orang yang kemana-mana
selalu prepare soal barang bawaan ketika keluar ruangan atau berpergian itulah
saya. Laptop itu pasti! Selain barang-barang lain yang tak terduga dan saya
butuhkan mendadak. Se-sepele plaster luka misalnya juga saya persiapkan. Mak, sejujurnya saat ini
anakmu ini butuh laptop yang mungil ....
biar fleksibel dibawa kemana-mana seperti ASUS E202.
Tidak lagi menjadikan saya
terlihat seperti kura-kura. Dari jauh sekalipun terlihat isi tas yang penuh
menyerupai tempurung kura-kura. Kecil tubuh orangnya, banyak barang bawaannya, banyak
orang berkata seperti itu.
Kebutuhan akan laptoppun semakin
kontras saat melihat teman-teman blogger satu persatu upgrade kemampuannya
masing-masing dan semakin terdepan. Mereka semakin mahir menciptakan konten
kreatif dengan ciri khasnya masing-masing. Saya rasa, semakin kreatif seseorang
sebanding dengan seberapa sering mereka menyentuh laptop kesayangannya.
Memang adakalanya arus harus
diikuti, so untuk hal ini saya harus mengitu arus postif yang ada sekarang.
Jika tidak, saya akan tenggelam oleh konten-konten khas mereka. Ingat,
kreatif itu unik dan berbeda. Tidak terkesan ikut-ikutan (momok terbesar) maupun
dibayang-bayangi keberadaan orang yang menjadi junjungan ataupun role mode
kita. Hati-hati!
Sayapun dituntut untuk lebih produktif
dan kreatif. Ayo, create something different dan buat dirimu unik! Dalam hati
“gue nggak mau kalah dong sama mereka”. “Gue masih muda, masa gue kalah?”. Kata-kata
yang saya “ada-adakan” sekaligus menjadi moodboaster untuk diri sendiri.
Ketika saya melihat orang kreatif
yang berusia lebih muda dari umur saya sejujurnya saya envy (baca: iri). Begitu
pula ketika melihat orang-orang yang lebih tua dari saya (Bapak-bapak/Ibu-ibu),
saya (masih) juga envy dengan mereka. Bagaimana bisa mereka mengatur waktu
disela-sela kesibukan rumah tangga yang notabene pasti lebih sibuk dibandingkan
saya yang masih single ini. Eeaaaaaaa ....
Saya ingin profesional dan multitasking seperti mereka di dunia
blogging. BECAUSE LIFE IS 100% MUST BE PRODUCTIVE DAN CREATIVE agar setiap
waktu kita berfaedah dan tidak terbuang percuma. Selain banyak belajar dari
teman-teman blogger yang kece dalam membangun personal branding.
1. Jalin komunikasi. Banyak teman, banyak rezeki. Nah, disini saya dituntut untuk menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan teman blogger lainnya baik dalam dunia nyata maupun maya. Nggak apa-apa sok kenal dulu, lama-lama bisa kenal akrab juga to?
Ya, meskipun via dunia maya sih. Hehe.. Dari sana saya bisa belajar gratis via online menjadi blogger keren seperti mereka gitu. Apalagi jika suatu saat bisa dipertemukan langsung melalui kopdar atau dievent tertentu. Yuhu, ini bagian dari impian saya. Blogger desa bisa gawl (baca: gaul) dengan blogger dari kota-kota besar.
2. Gabung Komunitas. Kategorinya bisa komunitas apapun sesuai minat, apapun itu. Kebetulan, beberapa bulan lalu saya baru menjadi bagian dari komunitas blogger jember. Dari situ saya banyak mendapat ilmu dan pengetahuan baru tentang blogging. Dari komunitas ini juga saya semakin merasa “nggak ada apa-apanya” dengan teman-teman blogger lainnya.
Justru ini bagus karena satu sama lain bisa saling memberi masukan yang mengarahkan saya menjadi orang yang pantas disebut blogger. Bukan hanya sekedar menulis kata blogger di bio social media ya! Oh iya, dari komunitas juga saya mendapat info terbaru tentang job yang bisa saya kerjakan. Hehe ...
3. Upgrade senjata blogger. Senjata untuk bertarung menjadi blogger hits dan kekinian juga sangat diperlukan. Perlengkapan yang lengkap tidak dipungkiri sebanding dengan konten-konten yang dihasilan. Perangkat audio, video, grafis dan sebagainya. Bismillah, notebook ASUS E202 ini (semoga) menjadi salah satunya.
Saat ini laptop menjadi semakin sangat penting untuk saya. Laptop atau notebook kecil yang fleksibel digendong kemana-mana. Sayapun tetap bias membawanya untuk survive jika sewaktu-waktu memerlukannya karena “kemungilan-nya” ini.
Jika saya memiliki notebook seimut ini, saya akan tampil trendy kemana-mana. Tidak lagi memikul beban yang seperti sebelumnya. Pada akhirnya ngeri juga sih, melihat beberapa video yang ada di youtube dengan postur tubuh yang kurang enak dipandang karena kebiasaan buruk membawa beban terlalu banyak pada tas.
Yah, mungkin kebiasaan seperti ini yang dulu biasa saya lakukan waktu SD hingga katanya tubuh ini nggak bisa tinggi-tinggi. Hadeh, semua buku pelajaran waktu SD dimasukin dalam tas sih. Kalau dulu waktu kecil isi tas didominasi oleh buku-buku yang super tebal berbeda dengan sekarang. Ruang tas dipenuhi dengan ukuran laptop yang jumbo tanpa buku. Beda dengan ukuran ASUS E202 ini ya, ramping banget dimasukin kedalam tas.
Ukuran touchpad yang ada juga berbeda nih. Peluang untuk typo (salah ketik) yang berujung emosi juga semakin kecil karena notebook E202 memiliki touchpad yang lebih besar dari ukuran notebook sejenis. Geser-geser nggak bikin emosi atau kebawa hati.
Dan yang tidak kalah penting, notebook ini tidak berisik loh! Faktor bebunyian yang diakibatkan oleh kipas dalam laptop ini sangat perlu diperhitungan. Jangan sampai disela-sela kita mengerjakan sesuatu yang membutuhkan konsentrasi, tiba-tiba buar karena mendengar suara kipas yang menganggu.
Secara keseluran cocok banget saya bawa nongkrong bareng di cafe atau tempat nongkrong sambil tipis-tipis menyelesaikan deadline pekerjaan (Baca: cari wifi). Ukuran pas, trendy dan tidak memenuhi isi tas yang terlihat seperti pindahan rumah ya! ASUS E202 sangat compact dengan ukuran 193 x 297 mm dan berat 1.21 kg.
Kenapa menjatuhkan pilihan pada ASUS E202? Pertama, memiliki ukuran mungil. Sehingga sangat mendukung mobilitas saya. Kreatif dan produktif menuntut saya untuk melakukan pekerjaan di sela-sela pekerjaan lainnya. Pada dasarnya disitu ada peluang (waktu), saya akan berusah memanfaatkan sebaik mungkin agar lebih produktif dan menciptakan ide-ide baru. It’s about concept bruh! Bye-bye punggung kura-kura.
Mungkin ini yang disebut fast charging? Dengan proses isi ulang baterai yang tergolong cepat, ASUS E202 tak lepas dibekali dengan port 3.1 Type C. Kalau dihitung-hitung nih sob, transfer energinya juga cepet banget, lebih cepat 11x daripada USB 2.0. Diklaim mampu bertahan hingga 8 jam, sangat cocok buat saya yang demen banget berlama-lama di depan laptop. Blogwalking, ngeyoutube, sekedar browsing cari ide hingga melakukan pekerjaan ringan lain yang bisa dikerjakan menggunakan notebook ASUS E202 kapanpun dan dimana saja.
Makin semangat juga ikutan workshop atau event-event yang kebanyakan menyarankan untuk membawa laptop atau notebook dalam acara. Seringkali saya mati gaya ketika memaksakan hadir dalam suatu acara kemudian berharap ditempat ada colokan listrik untuk mencharge baterai laptop ternyata di TKP tidak ada. Jikapun ada colokan, itu berada jauh dan kabel charger tidak menjangkau. Drama banget kan?
OS windows rasa baru nih. Jika saya memiliki ASUS E202 maka ini menjadi OS Windows rasa baru yang saya miliki. Sebelumnya laptop ASUS A43SD saya memiliki OS Windows 7. Upgrade OS Windows nih ceritanya, dari OS Windows 7 merasakan Windows 10. Padahal windows 8 sendiri belum pernah nyoba sih. Hehe.
Pilihan warnanya banyak dan kekinian. Silk White, Dark Blue, Lightning blue. Red Rouge. Menurut saya, dari sinilah yang menunjukkan bahwa ASUS E202 sangat cocok untuk anak-anak muda yang ingin tampil OOTD atau instagramable dimana-mana.
Jika saya boleh memilih warna paling favorit, sejujurnya saya masing bingung menjatuhkan warna notebook terfavorit. Padahal warna favorit saya hitam loh. Tapi setelah melihat warna yang ada pada ASUS E202 saya menjadi bingung. Bagus satu, yang lainnya juga bagus sih. Oke, saya pilih warna lighthning blue, alasannya anti mainstream dan so beautiful brooo. Mungil dan cantik, mbak syahrini banget nih ... :p
Tahukah kamu? Spesifikasi keunggulan yang ada pada notebook ASUS E202 diatas sudah saya urutkan sesuai dengan prioritas alasan kenapa saya butuh banget notebook mungil dan tipis seperti ASUS E202. Alasan paling utama tentu karena ukuran yang minimalis, notebook ini akan membuat saya lebih produktif dan kreatif kapanpun dan dimanapun. Ya, selaras dengan ide yang muncul kapanpun dan dimana saja. Setuju? Badewei, warna favorit kamu yang mana sih? plus alasannya di komentar ya ...
Yoooo, pilih warnanya dan jadikan resolusi untuk senjata produktif dan kreatif dalam menjalani aktivitas keseharianmu. Terakhir, for your information, dengan mengeluarkan budget sekitar Rp 3.099.000, sobat bisa mendapatkan satu unit ASUS EeeBook E202 yang kalian idam-idamkan ini. Notebook dengan spesifikasi Dual Core Intel Celeron Processor, OS Windows 10, HDD 500 GB, USB Type-C, Wifi 802.11.ac, Bluetooth 4.0 dan kemudahan yang saya idamkan diatas. Goodluck :)
Blog Competition ASUS E202
Terima kasih sudah ikutan #E202BlogCompetition. Good luck.
BalasHapusSama2 mbak uniek :)
Hapus