Selamat ulang tahun PT. Kereta Api Indonesia ke 72.
Semoga PT. KAI semakin maju dan melaju. Dan menjadi moda transportasi yang favorit, yang aman, yang cepat dan tepat waktu.
Ayo, naik kereta api!
(Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)
Tertulis disalah satu sosial media. Sekaligus mempertegas apa yang saya lihat samar-samar tadi pagi, saat melewati stasiun kota Jember dengan sepeda motor kecepatan +-20 km/jam. Cukup riskan untuk menolehnya kembali ke belakang dengan kondisi jalanan yang ada. Terlihat tampilan depan pintu masuk pembelian tiket kereta api berbeda dari biasanya. Sedikit menoleh, tapi tidak terpuaskan.
Sekilas meriah dengan warna orange, biru dan putih. Tidak kalah menyita perhatian dibagian sisinya terdapat tulisan 72 yang kontras dan berukuran lebih besar. Saya baru sadar, kali ini kereta api Indonesia sudah memasuki usia ke 72. Ini menjadi hal menarik untuk saya ketahui karena 2 hal yang bersamaan terjadi. Angka 72 di tahun 2017 menjadi usia Republik Indonesia tercinta sekaligus hari jadi PT. Kereta Api Indonesia.
Lebih lanjut, saya penasaran dengan "history" perkeretaapian Indonesia setelah menyadari kesamaan usia ke-72 ini. Berusaha menelusuri informasi dari berbagai sumber pustaka kemudian berusaha mengaitkan dengan kemerdekaan Indonesia. Terbesit pertanyaan,"Kira-kira, bagaimana keadaan perkeretapiaan pada saat itu?"
Tidak seringkas perjalan yang saya gambarkan melalui infografis diatas. Kenyataanya, masalah demi masalah terjadi, perusahaan-perusahaan bermunculan, jalur kereta api semakin berkembang, pembangunan rel kereta api di berbagai daerah, hingga muncul inovasi-inovasi jalur rel untuk berbagai macam keperluan diberbagai daerah juga tidak luput dari masalah.
Seperti yang pernah saya ketahui dibuku pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) sekolah dasar, pada tahun 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dalam sebuah perjanjian Kalijati. Sejak saat itu, berakhirlah masa penjajahan Belanda dan digantikan oleh Jepang.
Tidak lama dibandingkan penjajahan sebelumnya, Jepang sendiri menjajah Indonesia hanya dalam waktu 3,5 tahun dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 yaitu tepat saat proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Seperti berpindah tangan, perkeretaapian juga mengalami beberapa perubahan. Semasa pendudukan Jepang, seluruh jalur Kereta Api bahkan yang terpisah sekali pun seperti di Sumatera juga dikelola sebagai satu kesatuan.
Di Sumatera, perkeretaapian dikelola oleh cabang-cabang angkatan Bersenjata kekaisaran Jepang. Salah satunya, kebijakan baru pendudukan Jepang untuk mengubah lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm (Jawa) untuk lebar sepur ganda.
Ditetapkannya tanggal 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) juga bukan tanpa alasan. Mereka menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia sepenuhnya. Sehingga Jepang sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di Indonesia (berkumpul di lapangan Balai Besar Kereta Api Bandung). Urusan dengan Jepang selesai? Belum.
Masalah-masalah internal antar kelompok perkeretaapian juga satu sama lain dikoordinasi, terlihat panjang dan ruwet. Pertemuan demi pertemuan dilakukan antar kelompok dalam rangka rencana perebutan seluruh stasiun kereta api dari tangan Jepang.
Dimulai dari Jakarta, stasiun kereta Manggarai dan Djatinegara pertama kali direbut. Kemudian merambah dengan stasiun-stasiunm lainnya. Perebutan yang dramatis, dibumbui dengan pertempuran dengan tentara Jepang yang masih bersenjata lengkap dan dalam kondisi siap tempur. Merdeeeeka!
Dengan dipasangkannya tanda merah putih dan disertai tulisan “Milik Republik Indonesia” oleh laskar AMKA itu menandakan bahwa stasiun tersebut sudah berhasil direbut dari tangan Jepang.
Begitulah gambaran yang terjadi saat itu sebelum menjadi tahun yang ke-72 kereta api pada tahun ini. Seberapapun panjang tulisan yang saya tulis dan berusaha kisahkan, memang tidak akan pernah cukup untuk mempresentasikan sepenuhnya apa yang terjadi saat itu.
Tapi inilah usaha yang saya lakukan untun "balas budi" saya kepada moda transportasi favorit yang nyaris tidak pernah mengecewakan. Balas budi dalam bentuk tulisan yang berisi harapan. Semoga dengan ini, semakin banyak lagi orang yang peduli dan tidak melakukan tindakan-tindakan negatif untuk mencoreng perkeretaapian Indonesia. Ingat sejarah, Ingat kewajiban kita dimasa prasejarah seperti sekarang ini.
Tapi inilah usaha yang saya lakukan untun "balas budi" saya kepada moda transportasi favorit yang nyaris tidak pernah mengecewakan. Balas budi dalam bentuk tulisan yang berisi harapan. Semoga dengan ini, semakin banyak lagi orang yang peduli dan tidak melakukan tindakan-tindakan negatif untuk mencoreng perkeretaapian Indonesia. Ingat sejarah, Ingat kewajiban kita dimasa prasejarah seperti sekarang ini.
Penilaian nyaris sempurna dari saya bukan berarti tanpa celah. Saya rasa masih ada sedikit "unek-unek" yang sayang jika tidak saya ceritakan pada tulisan ini. Saran-saran, harapan atau keluhan yang pernah saya lihat, dengar dan rasakan oleh diri sendirimaupun orang sekitar saya.
Semakin tua, semakin menjadi. Perbaikan demi perbaikan menuju perkeretapian indonesia kearah yang lebih baik sangat (masih) diperlukan. Sehingga penilaian nyaris sempurna yang pernah saya labelkan bisa saya kemudian saya ralat menjadi sempurna (suatu saat). Tidak hanya penilaian dari saya (perorangan) tapi juga semua masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
1. Toilet di Gerbong Kereta Api Ekonomi.
Jujur saya adalah pecinta gerbong kereta ekonomi (tidak pernah naik gerbong kelas Eksekutif dan Bisnis). Beberapa kali naik kereta api, pasti khawatir jika ditengah-tengah perjalanan mendadak ingin ke "kamar kecil". Masalah klasik seperti: air bersih yang tidak tersedia, kebersihan yang tidak terjaga masih saya temukan. Para penumpang dan pihak terkait harapannya bisa memperhatikan masalah ini.
2. Tidak berfungsinya palang pintu perlintasan kereta api
Memang, sewajarnya penyeberang lintasan kereta api harus tengok kanan-kiri-kanan layaknya menyeberang di jalan raya.
Tapi dengan munculnya 2 peristiwa tragis yang terjadi diperlintasan rel kereta api dikota perantauan, ini menjadi masalah besar dan beresiko tinggi (mengancam keselamatan jiwa). Beberapa perlintasan yang saya amati, palang pintu perlintasan kereta api tidak berfungsi (tidak ada penjaga perlintasan kereta api) maupun kerusakan rampu yang rasanya sudah lama dan tidak kunung diperbaiki.
3. Jadwal perjalanan atau gerbong ditambah lagi dong.
Sebagai moda transportasi favorit banyak kalangan, ini sangat diperlukan. Menampung lebih banyak penumpang dengan jadwal perjalanan yang ditambah.Sehingga tidak ada lagi cerita keabisan tiket ketika anak kuliahan/pegawai mudik diakhir pekan pada hari-hari biasa.
Saya yakin, ini menjadi masalah sekaligus tantangan tersendiri untuk perkeretapian indonesia tentunya. Karena sudah diketahui bahwa transportasi umum paling diminati hingga saat ini adalah kereta api. Sering sekali saya mengantarkan teman-teman saya yang akan mudik diakhir pekan perkulihan tapi "sayang" tiketnya sering kehabisan. Solusinya, saya harus mengantar mereka jauh-jauh waktu sebelum keberangkatan, itupun kadang kehabisan tiket juga.
4. Maaf, penumpang harap patuhi rambu atau aturan yang berlaku!
Entah, apakah para penumpang "kurang bisa" membaca rambu atau aturan yang berlaku didalam gerbong kereta maupun wilayah stasiun tapi dari beberapa kali saya masih menjumpai satu dua orang masih melakukan membuang sampah sembarangan (sengaja/tidak sengaja dijatuhkan dikolong tempat duduk). Padahal disana juga sudah disediakan kantong-kantong plastik untuk membuang sampah.
5. Kereta api kadang telat datang?
Ini tentang yang saya rasakan tanpa mengetahui bagaimana sistem internal dari datang dan berangkatnya kereta api. Tapi kadang ini menjadi sedikit tidak adil. Kita terlambat sedikit waktu saja bisa ditinggal kereta api. Tapi bagaimana dengan kebijakan jika kereta api yang kita tunggu terlambat?
Sepertinya bisa, diberlakukan seperti apa yang beraku dibandara. Penumbang diberi snack/camilan untuk sedikit mengobati kejengkelan dalam hati. Atau bagaimana dengan pengembalian (sekian)% dari harga tiket yang sudah kita beli? Seperti cukup adil. Eh, tapi ini saran yang penuh imajinatif saja. Tidak lain, tujuan saya adalah menyampaikan "uneg-uneg" ataupun kesan selama menggunakan moda transportasi kereta api.
6. Pembaharuan fitur-fitur yang mendukung aksesbility dengan layanan perkeretaapian.
Saya belum bisa melakukan pengecekan kode booking di KAI Access versi yang terbaru. Meskipun sudah menginstal dan mencobanya, saya rasa masih harus dilakukan pengembangan pada beberapa fitur aplikasi #KAIAccess sehingga bisa dikategorikan sebagai aplikasi yang mempermudah pelanggan setia kereta api dan kaya akan fitur.
7. Banyak promo
Ini benar-benar harapan, kereta api selalu memberikan promo-promo yang menarik disetiap waktu. Jika para pelanggan setia kereta api hanya memberi kesan, saran dan harapan untuk kereta api indonesia kedepan pada hari ulang tahunnya. Bagaimana jika promo khusus juga berlaku untuk para pelanggan setia kereta api pada saat kita sedang berulang tahun? :)
8. Kereta api+wifi = surga
Menikamti perjalanan dengan dilengkapi fasilitas free wifi didalam gerbong kereta. Mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan jaringan internet ketika berada diperjalanan sangat menjadi idaman. Harapan saya, meskipun digerbong ekonomi nantinya para penumpang dapat disuguhi wifi secara gratis.
Dari masalah-masalah kecil yang harus segera diselesaikan hingga masalah-masalah yang menjadi keluhan para penumpang dapat diselesaikan sesegera mungkin. Saya juga masih menaruh banyak harapan, suatu saat seluruh wilayah di Indonesia satu sama lain terhubung dan dapat diakses dan terintegrasi dengan menggunakan moda transportasi kereta api.
Tersedianya kereta api super cepat yang ada dimasing-masing pulau. Daratan dan perairan tidak lagi menjadi masalah untuk menjangkau daerah di Indonesia satu-sama lain (tidak hanya jawa dan sumatera) dimasa depan. Ya, tentu saya akan menjelajahi pesona alam Indonesia yang katanya tiada tara.
Sebagai angkutan masal, kereta api dapat menunjang kebangkitan Indonesia. Kegiatan sosial, ekonomi, politik dan kepariwisataan dapat ditingkatkan. Ketika kereta api Indonesia gencar berbenah di perjalanan usia, kemudian masyarakat sebagai penumang lebih sadar dan taat dengan aturan yang berlaku, inilah sinergi yang sangat menarik.
Kenyamanan, keamanan dan kemudahan yang selalu ditawarkan kereta api Indonesia akan membuat masyarakat jatuh hati. Sekaligus langkah untuk mengurai kepadatan volume kendaraan dan mempercepat arus lalu lintas orang dan barang. Tentu, kereta api akan menjadi idola untuk mobilitas masyarakat berbagai keperluan.
Oh iya, tulisan ini sekaligus menjadi persembahan kado dari saya. Sekali lagi, Selamat Hari Kereta Api Nasional! Semoga semakin menghubungkan negeri dan melancarkan silaturahmi. Salam, mahasiswa yang hobi naik kereta api :)
suka ngiri deh kalo liat kereta api di eropa, bagus-bagus... tapi percaya indonesia juga bisa gitu. Suatu saat nanti...
BalasHapusIya, aku juga sering lihat difilm2, jadi berharap semoga nanti di Indonesia juga punya kereta yang seperti itu :)
HapusHiks, aku dah pernah naek kereta api. Pengen juga sih kereta Api di indonesia bisa hebat-hebat, dari segi semuanya. Okelah. Goodluck
BalasHapusSemoga kedean semakin baik ya perkeretaapian Indonesia :)
HapusKereta api sekarang udah lumayan bagus dibandingkan dulu. Semoga aja di Pulau lain selain Jawa juga dibangun jalur kereta api, jadi turis semakin mudah mobilitasnya :)
BalasHapusSalam kenal!