Sedikit cari tahu, istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh psikolog Austria, Alfred Adler (1929). Pengertian yang lebih luas, mulai digunakan sejak 1961. Gaya hidup bisa dilihat dari cara berpakaian, kebiasaan, dan lain-lain.
Gaya hidup bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang lain. Gaya hidup juga bisa dijadikan contoh dan juga bisa dijadikan hal tabu. Contoh gaya hidup baik: makan dan istirahat secara teratur, makan makanan 4 sehat 5 sempurna, dan lain-lain. Contoh gaya hidup tidak baik: berbicara tidak sepatutnya, makan sembarangan, dan lain-lain. (wikipedia)
Jadi, bagaimana dengan lifestyle yang kamu miliki sekarang? Jika sudah berjalan dengan baik, lanjutkan. Tapi jika dirasa kurang baik atau kurang sempurna, tentu hal ini harus diperbaiki. Tujuannya agar potensi yang ada pada diri semakin maksimal. Teruslah memperbaiki diri, ciptakan atmosfer positif untuk orang-orang sekitar. Find your passion!
Lifestyle akan menemukan passionnya masing-masing. Ya, membentuk passion. Misalnya, entah kenapa saya adalah tipe orang yang suka dan selalu tertarik dengan aktivitas "membuat sesuatu". Bisa dibilang kalau saat ini, warganet lebih akrab mengenal kecenderungan saya ini sebagai "create content" (membuat konten).
Sangat jamak, saya suka menggambar, fotografi, videografi, podcast dan pokoknya dengan hal yang masih erat hubungannya dengan membuat sesuatu. Mengasah ketajaman seni & kreativitas.
Benih-benih kreativitas ini mulai saya rasakan sejak saya menginjak usia sekolah. Ketika berumur 6 tahun, menginjak pendidikan taman kanak-kanak nol besar (saat ini TK B). Memang, disaat seharusnya pendidikan taman kanak-kanak menghabiskan waktu 2 tahun (normal), saya hanya 1 tahun. Bukan-bukan, ini bukan karena saya sangat pinter kemudian dimasukkan dalam kelas TK B.
Sejujurnya, dulu saya sangat takut mendengar kata "sekolah". Butuh waktu yang sangat lama ibu membujuk saya agar mau bersekolah seperti anak-anak yang lainnya. Tapi, semenjak merasakan "enaknya sekolah" saya demen banget yang namanya sekolah. Bahkan bisa dikategorikan, saya adalah siswa yang cukup jago menggambar diantara siswa TK lainnya. Itu dulu ya, sekarang mah cara gambar aja lupa :(
Dimana, ketika ibu guru memberi tugas mengambar pemandangan. Biasanya untuk ukuran siswa TK sangat banyak diantara (hampir semua) menggambar dua buah puncak gunung, pohon kelapa dan burung-burnung dikanan-kirinya, ada jalan raya yang diapit bersawahan, matahari yang mempunyai mata, hidung, telingga (layaknya wajah manusia) yang digambar diantara kedua gunug tersebut, tapi berbeda dengan saya.
Saya pasti membuat sesuatu yang berbeda. Mungkin mengganti sawa dengan perumahan, kolam ikan, pertokoan, deretan sekolah dan lain-lain yang berbeda lengkap dengan kucing, ayam, semut, ular dan hal-hal lain yang hampir tidak ditemukan digambar teman-teman lainnya.
Saya pasti membuat sesuatu yang berbeda. Mungkin mengganti sawa dengan perumahan, kolam ikan, pertokoan, deretan sekolah dan lain-lain yang berbeda lengkap dengan kucing, ayam, semut, ular dan hal-hal lain yang hampir tidak ditemukan digambar teman-teman lainnya.
Semenjak saat itu ketertarikan saya cukup tinggi dengan seni. Setiap ada lomba menggambar dan mewarna saya juga selalu mengikutinya. Setiap disekolah diberi tugas ibu guru untuk menyanyikan lagu, beberapa hari sebelumnya saya terus-terusan menghafal lagu itu dirumah. Sambil nonton tv, bermain, mandi, diperjalanan saat disuruh ibu membeli sesuatu di toko.
Hingga jenjang pendidikan berlanjutpun, seiring saya tetap suka bahkan keranjingan dengan hal yang berbau seni dan "membuat sesuatu" ini. Apalagi saat saya diberi warisan "laptop" mbak saya dibangku 1 SMA (saat itu masih maba). Saya lebih mudah mengexplore apa yang saya sukai ini dengan mudah. Perangkat ada, internet ada=Mudah.
Kini, menjadi content creator handal (serba bisa) adalah salah satu cita-cita saya. Bisa membuat konten-konten kreatif baik berupa audio maupun visual. Bisa ini-itu (multitalent) dan bisa berguna untuk orang lain, orang-orang sekitar. Apalagi teknologi semakin canggih, ilmu gratisan untuk memperkaya pengetahuan dan mengasa skill membuat konten dapat saya dapatkan secara mudah (gratis pula) melalui internet.
Dasarnya saya orang penggila tekno, saya selalu mengikuti perkembangan tekno yang sedang trend. Mengikuti perkembangan trend tekno bukan berarti saya selalu membeli gadget keluaran terbaru loh ya. Tapi, saya cukup mengetahui gadget dan piranti apa saja yang sedang trend sekaligus baru dilaunching vendornya.
Satu lagi, masalah piranti juga tak dipungkiri tidak kalah pentingnya mendukung proses menciptakan konten itu sendiri. Kamera, Laptop, Sound Recorder, Drawing pad dan lain-lain yang sangat kompleks. Tapi kali ini saya akan bahas tentang laptop.
Salah satu, wishlist item yang ingin saya miliki ditahun ini. Agar kinerja saya dalam membuat konten semakin cekatan dan maksimal. Iya loh, sambil nongkrong-nongkrong bareng teman sambil bikin draft tulisan blog itu santai aja. Nggak teralu "sungkan atau nggak enak rasa" sama temen dibandingin pake laptop gede. Laptop 2in1, come to me beibeh ....
Hingga saat ini, trend laptop dalam kategori 2in1 tidak berhenti-hentinya bermunculan. Tak kalah menarik untuk diikuti. Tinggal pilih saja, harga berapa, spesifikasi yang seperti apa, semua ada. Sebagai Conten Creator amatiran yang ingin menjadi professional, saya juga sudah memiliki incaran.
Tipe laptop 2in1 akan cocok dengan gaya hidup saya seperti sekarang, saya seorang content creator, sekaligus blogger. Tak serta-merta juga alasan yang kuat kenapa harus tipe laptop 2in1 sebagai daily driver (alat tempur membuat konten sehari-hari) saya. Khususnya kebutuhan laptop akan kepraktisannya untuk dibawa keman-mana. Oh iya, berikut tips yang harus kamu ketahui sebelum membeli laptop praktis 2in1.
Jika yang kebanyakan sobat lihat saat ini adalah laptop yang memiliki bentuk yang rata-rata sama (konvensional), tidak untuk laptop 2in1. Nama 2in1 itu sendiri mengacu pada laptop yang lebih portable (mudah ibawa kemana-mana) dengan dimensi dan bentuk yang ada.
Laptop 2in1 mempersatukan 2 gadget (laptop+tablet) menjadi satu, mudahnya seperti itu. Bisa digunakan dengan posisi layaknya laptop, bisa juga diubah menjadi tablet. Jadi, salah satu kelebihan dari laptop kategori ini adalah bisa dioperasikan dengan menggunakan sentuhan tangan (touchscreen) selain menggunakan keyboard yang berbentuk docking keyboard.
Ya, dimudahkan dengan keringkasan. Saya bisa membawa notebook ini untuk mencicil pekerjaan-pekerjaan saya. Termasuk ketika pergi travelling atau menghadiri suatu event blogger yang biasanya harus memberikan feedback berupa artikel.Dengan bentuk tabletnya, saya bisa menggunakannya sebagai pendukung untuk membuat liputan dan share event dimedia social selama acara berlangsung.
Sejauh ini yang saya ketahui ada 2 macam laptop 2in1. Pertama, ada hybrid dan yang kedua, convertible. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan karena nantinya akan menentukan jenis laptop 2in1 yang manakah sesuai dengan kebutuhan kamu.
Laptop 2in1 Hybrid : Laptop 2-in-1 yang layarnya bisa dilepaskan dari keyboard, dan secara otomatis berfungsi sebagai tablet. Biasanya, model hybrid menggunakan "dock" khusus untuk merekatkan layar ke keyboard. Sehingga tidak perlu khawatir terjatuh atau terpisah antara keyboard dengan layarnya. Bisa dikatakan 60% sebagai laptop, 40% sebagai tablet.
Kelebihan : Kekuatan Baterai Tahan Lama. Dengan harga yang hampir sama, Laptop 2in1 Hybrid bisa dikatakan lebih awet karena antara layar dan keyboard memiliki baterai tersendiri. Dengan begini kamu akan mendapatkan asupan tenaga lebih jika kedua device digabungkan.
Laptop 2in1 convertible : Model ini tidak bisa dipasang-lepas antara keyboard dengan layar. Namun. Laptop 2-in-1 convertible hanya bisa membalikkan atau memutar layar laptop hingga berbentuk tablet (derajat putar hingga 360 derajat). Tapi, dengan dimensi ketebalan yang lebih besar pastinya dibandingkan Laptop 2in1 convertible. Bisa dikatakan 80% sebagai laptop, 20% sebagai tablet.
Kelebihan : Hardware laptop yang baik. Covertible bisa mengikuti lingkungan laptop standart yang memiliki hardware bagus bersandingan keyboard. Jadi tidak ada masalah untuk kinerjanya, mendapatkan processor intel yang powerfull dibandingkan processor mobile friendly.
Nah, jika kedua step diatas sudah diketahui. Kini saatnya kamu memilih spesifikasi laptop 2in1 seperti apa yang memang kamu butuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan kamu. So far, laptop intel 2in1 cocok buat saya untuk mengakses multimedia seperti nonton film untuk refreshing ditengah-tengah pekerjaan, main social media atau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak begitu berat. Bayangan saya seperti itu ....
Tentu, hal ini harus disesuaikan agar kamu mengetahui sejauh mana laptop 2in1 yang bakal kamu bilih bisa mengcover pekerjaan. Jangan sampai terlanjur beli, tapi spesifikasi yang kamu harapkan sebenarnya tidak ada pada laptop tersebut. Atau kalau masih bingung juga, coba lihat beberapa jenis laptop 2in1 di Blibli agar nanti kamu tidak menyesal dengan laptop yang menjadi pilihanmu.
Jujur, kalau saya Laptop 2in1 convertible adalah laptop yang paling cocok untuk saya. Untuk ngeblog oke, bikin draft sambil travelling oke, buat komik-komik juga sepertinya bisa (nggak ada pen tablet kayaknya bisa juga nih) #penasaran. Lalu, jenis laptop 2in1 diantara 2 tipe diatas, manakah yang kira-kira cocok untuk kalian?
Idaman banget laptop 2in1, tapi ane penasaran sama durability nya, ada yang bisa dicopot, diputer, kira2 gampang rusak gak ya?
BalasHapusDurability tergantung pengguna juga sih. Eh tapi, biasanya masing2 product punya durabilty yg lebih spesifik. Misal: Berapa x putaran maka akan mengalami penurunan durabilty. So, pilih2 produk yg berkwalitas sangat diperlukan.
HapusKeren! :D Aku pernah sekali lihat laptop 2in1 punya guruku. :'D Mupeng, pengen beli itu suatu hari nanti
BalasHapusHehe. Iya, biasa fleksibel aja dibawa keman-mana mbk.
Hapuslaptop 2 in 1 ini praktis. Aku pernah nyoa.. pinjem sih tepatnya hihi. Pas butuh baca2 santai di mobil bisa jadi tablet. Pas lagi butuh kerja tinggal pake keyboardnya. Kayaknya sih laptop model 2 in 1 begini ke depannya emang bakal makin banyak dicari
BalasHapusLayarnya lebar jadi lega banget, betul mbk.
HapusKalau laptop 2in1 idaman saya, yaitu lenovo yoga book karena bisa buat gambar, ada kanvas hitamnya, dan keyboardnya digital
BalasHapusNah, ini juga pengen aku coba. Gambar dgn laptop 2in1 kira2 seenak pake wacom nggak sih. Hehe
HapusSemakin keren saja nih mas...postingannya...sukses selalu ya...2in1 is the best for all :)
BalasHapusMakasih mbk Yuni :)
Hapusbelum nyobain ini lepton 2 in 1 hehehe kok aku berasa kudet ya ga tau produk 2 in 1 hahaha sukses kang keren reviewnya
BalasHapusHihi, dulu aku nggak tau namanya tapi pernah lihat punya orang juga. Keren.
Hapuseh iya asyik
BalasHapusgambar sawahnya jadi unik
Kalau aku rasanya lebih prefer ke laptop convertible. Soalnya kan tinggal di lipat lipat aja, nggak perlu copot copot layar segala :D
BalasHapusHebat keren banget gambarnya. Aku juga sama hobi gambar dari tk tapi kenapa ga sampe bisa bikin vidio grapic, infografis, ilustrasi gambar kaya di atas ya 😢.
BalasHapusGood luck!
Mupeng sama laptopnya, kalo buat ngedit video kira-kira kompatibel dan bikin berat nggak ya?
BalasHapushmmmm talaaaah
BalasHapusaku yo pengen nduwe laptop anyar maneeeh
laptop 2 in 1 jenis opo ae lah, cocok nang aku, pokoke gratis
ehh
Iya kok aku kasih gratis, tapi aku nunggu diendorse blibli dulu ya kak :p hehe
Hapusyayayayaya, emang asyik punya laptop 2in1, apalagi sangat bermanfaat buat tugas sekolah #DuniaFaisol
BalasHapusNah,cocok buat kamu nih. Biar makin produktif lagi n nggak usah wira-wiri ke warnet ya :) semoga beruntung ya sol
HapusWaw, kok keren yaa 2 in 1. Simple penggunaannya
BalasHapus