Waduk Sermo Kulonprogo merupakan wisata alam yang terletak di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Waduk ini menghabiskan dana sekitar Rp 22 miliar untuk proses pembangunannya, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1996.
Ternyata Waduk Sermo Kulonprogo menyimpan flora dan fauna yang sangat unik dan menarik. Daerah waduk ini dikelilingi oleh banyak pohon yang dilindungi di dalam cagar alam.
Ada pula pemandangan perbukitan Menoreh yang dapat dengan indah untuk dinikati ketika senja. Selain itu, terdapat tempat persinggahan berbentuk gazebo rumah jamur, rumah panggung dan vila.
Sumber gambar: dejogjaadventure.com
Bagian yang paling unik dari Waduk Sermo Kulonprogo adalah ikan setan merah yang merupakan ikan predator di waduk ini. Namanya yang menyeramkan ternyata sama sekali tidak ditakuti oleh pengunjung wisata waduk ini.
Bahkan ikan setan merah menjadi incaran para pengunjung yang gemar memancing. Ya, wisata waduk ini memiliki fasilitas pemancingan yang di dalam waduknya terdapat populasi ikan “Setan Merah”.
Sumber gambar: postithappiness.com
Ikan setan merah (red devil) terkenal sebagai spesies ika yang memiliki fase reproduksi yang sangat cepat.
Namun keanekaragaman ikan setan merah yang merajalela ini menimbulkan populasi ikan-ikan lain menjadi terancam. Karena ikan setan merah ini menyerang ikan lain di waduk tersebut, seperti nila, tawas, mujair, emas , bawal dan gurame.
Meningkatnya populasi ikan setan merah juga mengakibatkan pendapatan para nelayan menurun sejak tahun 2009. Para pengelola Waduk Sermo khawatir apabila populasi ikan setan merah tidak terkontrol akan mengancam wisata pemancingan dan mata pencaharian nelayan di sekitar waduk.
Para nelayan lebih suka menghancurkan ikan-ikan ini lalu digunakan sebagai pakan itik. Selain itu, ikan ini juga diolah menjadi keripik ikan red devil di Dusun Soka, dekat Waduk Sermo.
Namun industri pengolahan ikan ini justru dinilai tidak banyak membantu para nelayan dalam mengurangi populasi ikan karnivora itu. pasalnya, daya produksi industri skala rumah tangga juga terbatas, dan pemilik industri hanya sanggup mengolah ikan red devil sebanyak 100-200 kilogram per hari.
Ikan setan merah termasuk keluarga siklid yang merupakan jenis ikan predator bagi ikan-ikan kecil lainnya. Ikan ini lebih sering memangsa ikan-ikan lain yang berukuran kecil. Ciri-ciri ikan red devil adalah bergigi sangat tajam yang digunakan sebagai senjata untuk menangkap mangsanya.
Ikan buas ini termasuk ikan yang suka berkelahi. Tak heran jika penampilan ikan ini selalu cepat, sigap, dinamis, responsif, dan memiliki daya rangsang tinggi terhadap lingkungan. Inilah yang menambah daya tarik para penggemar ikan untuk bisa memiliki ikan red devil ini, selain penampilannya yang menawan.
Rupanya, dibalik populasi ikan red devil yang merajalela di Waduk Sermo yang ingin diberantas oleh pengelola waduk. Banyak sekali pembudidaya ikan yang ingin membudidayakan ikan ini sebagai ikan hias. Namun problematika cukup sulit dalam membudidayakannya karena sifat ikan ini yang gemar berkelahi.
Kehidupan ikan setan merah di waduk ini didukung oleh keadaan air waduk dan kedalaman waduk yang cocok menjadi tempat berkembangbiaknya ikan-ikan. Hal inilah yang menjadi alasan para pemancing betah berada di waduk Sermo.
Waduk yang mampu menampung air hingga 25 juta meter kubik ini menyimpan sebuah gambar yang aneh dan penuh misteri jika dilihat dari atas menggunakan pesawat.
Bila dilihat dari sisi utara, bentuknya mirip manusia (kepala di bagian timur, dengan kaki di sebelah barat). Waduk ini sebagai penduduk sekitar digunakan sebagai tempat wisata, sumber air bersih PDAM, sistem irigasi, menjadi tempat latihan dan lomba dayung.
Namun dibalik permasalahan yang ada di waduk Sermo, waduk ini tetap menjadi daya pikat para wisatawan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata.
Waduk ini sangat indah untuk dikunjungi pada sore dan pagi hari karena perpaduan warna langit, cahaya matahari dan warna air di danau yang sangat serasi. Kita bisa mengabadikan momen terindah tersebut saat berkunjung ke Waduk Sermo.
Untuk bisa mencapai lokasi waduk Sermo, apabila teman-teman bergerak dari pusat Kota Yogyakarta sekitar 40 kilometer, dalam waktu kurang lebih 90 menit. Sementara dari kota Wates hanya berjarak kurang lebih 8 kilometer.
Dari stasium kereta api Wates, ke utara hingga bertemu dengan alun-alun Wates. Kemudian ke barat menuju RSU Wates, dan ikuti jalan utama ke Waduk Sermo. Bisa juga berjalan dari Candi Borobudur dengan jarak kurang lebih 60 kilometer.
Jika masih bingung dengan masalah transportasi, jalan-jalan di waduk Sermo sekarang bisa menggunakan mobil rental OMacars Jogja dengan menyetir sendiri atau bisa langsung sewa.
OMOcars Jogja memberikan fasilitas layanan sewa mobol yang bisa yang ambil-kembalikannya langsung dari Bandara, Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, atau lokasi lain yang masih dalam kawasan Yogyakarta. Dengan biaya sewa mulai dari Rp 250.000/24 jam. Tentunya harga tersebut lebih murah daripada bayar uang taksi / grab.
Selain ke Waduk Sermo, kita juga bisa berkunjung ke wisata lain yang terdekat seperti Wisata Alam Kalibiru dan Canting Mas Puncak Dipowono. Dengan transportasi yang mudah dan terjangkau yakni mobil rental yang berasa mobil pribadi. Wah, akhir tahun rencana liburan kemana nih?
Wah jadi teringat kala itu sewaktu msh kuliah di Jogja, aku 2x ke waduk ini. Pertama bareng teman, kedua aku sengaja pergi ke waduk sendirian kayak orang ilang hanya untuk menikmati keindahan waduk dan merenung. Padahal jaraknya dari kota Jogja ke Kab Kulonprogo itu sekitar 1 jam, demi merenung dipinggir waduk haha
BalasHapuswiihh penasaran dengan ikan M.U nya / setan merah ternyata ada kuliner asyik disini
BalasHapus