Sabtu, 13 Januari 2019
Mas Jadi pulang kapan?
Mas, besok jadi liburan kemana?
Mas, besok action cam-nya dibawa ya?
Mas, besok berangkat jam berapa?
(dan banyak pertanyaan lainnya melalui pesan whatshapp)
16:30 WIB: Sore menjelang malam dalam keadaan sedikit terburu-buru di kejar gelapnya malam yang datang, saya pulang. Derasnya hujan sesekali disertai angin kencang yang menyebabkan macet akibat pohon tumbang disekitar gunung gumitir bukanlah alasan, saya tetap pulang.
Jangan sampai terlalu malam tiba di rumah, karena orang rumah pasti "merebus" saya. Begitulah kekhawatiran orang tua, saat malam hari anak laki-lakinya ini masih diperjalanan.
Macet berjam-jam akibat pohon tumbang di Gunung Gumitir, Jember - Banyuwangi
Saya bergegas meninggalkan kota Jember untuk pulang ke Banyuwangi karena besok jam 07.00 WIB pagi saya memiliki janji. Janji untuk liburan bersama adik-adik di Banyuwangi untuk mengisi hari liburan sekolah.
Bukan dalam rangka liburan sekolah ding, karena hari-hari ini mereka sudah masuk sekolah. Jadi liburan kali ini sebenarnya adalah pengganti liburan yang diundur karena saat liburan sekolah (mereka) kemarin, saya dan pengajar lainnya terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ini soal hutang liburan bareng mereka, gitu. Hehe
Seperti biasa, ini merupakan agenda tahunan yang kami adakan. Liburan bersama adik-adik didik di sekolah minggu. Meskipun terlaksana bukan di hari liburan sekolah, kali ini kami memanfaatkan liburan weekend untuk liburan singkat. Ya, ketemunya itu.
Waktu yang pas, kita sama-sama bisa untuk liburan bersama diakhir pekan. Dan saya bisa pulang ke kampung halaman, Banyuwangi, tapi keesokan harinya bukan sore itu.
Pukul 04.00 WIB (pagi) saya mengulangi perjalanan lagi dari Jember ke Banyuwangi akibat macet parah yang terjadi sore itu.
Pukul 04.00 WIB (pagi) saya mengulangi perjalanan lagi dari Jember ke Banyuwangi akibat macet parah yang terjadi sore itu.
Saya tiba di Banyuwangi dengan tas yang berisi laptop dan berkakas untuk travelling, seperti biasa laptop selalu ada di dalam tas.
Saya memutuskan untuk balik arah kembali ke kota Jember meskipun sudah dapat separuh perjalanan (daripada bermalam dan kedinginan ditengah hutan Gumitir). Dan tiba di Banyuwangi pukul 07.00 WIB lebih 15 menit dari keberangkatan kita liburan bersama.
Saya tiba di rumah, menyempatkan mengecek notif whatshapp yang dari tadi berbunyi, rame sekali tapi senggaja tidak saya buka karena masih di perjalanan. Ketika saya masih bersiap-siap untuk menuju titik kumpul, merekapun seakan memberi kode sudah "ready" untuk berangkat liburan melalui pesan di grup whatshaap.
Lalu saya mandi? Tidak sempat, toh sebelum berangkat perjalanan dari kota Jember saya sudah mandi kok.
Foto yang dikirimkan adik-adik lewat whatshapp = kode agar saya buru-buru berangkat menuju titik kumpul. Oke, Shiyaaap!
Tidak hanya sekedar liburan bareng tanpa makna. Kali ini saya akan memberikan materi konten kreatif kepada mereka di lokasi kunjungan tempat wisata. Inilah sebenarnya yang membuat mereka sangat antusias, begitupun saya sebagai pengajar.
Dan hal itu terlihat dari beberapa hari sebelum hari-H, mereka selalu mengirim pesan melalui whatshapp agar saya bisa ikut liburan bersama mereka.
Dari perjalan Jember - Banyuwangi, selain laptop alat-alat ini berada didalam tas saya saat travelling. Laptop, memang menjadi barang yang jarang saya tinggalkan ketika travelling selain smartphone.
Jika smartphone mungkin tidak lagi dipertanyakan alasannya kenapa harus dibawa, berbeda dengan laptop. Barang yang terkesan membebani diperjalanan dilihat dari bentuk dan bobot untuk sebagian besar orang ketika perpergian.
Alat-alat sederhana pendukung fotografi dan videografi ini pasti saya bawa ketika travelling. Ini loh yang ada didalam tas yang saya gendong tadi ...
Beda orang, lain cerita. Tidak bagi saya. Berpergian keluar kota dan kegiatan travelling yang membutuhkan waktu lebih dari setengah hari saya pasti akan membawanya.mungkin sudah menjadi kebiasaan juga, bepergian tanpa menggendong laptop itu seperti ada yang ganjil.
Meskipun laptop yang saya miliki standart (pemakai mahasiswa) dan tidak lebih bagus (baca: series asus jadul) dibandingkan dengan laptop jaman sekarang, ada beban tersendiri ketika saya harus meninggalkannya perpergian atau travelling.
Muncul rasa khawatir jika harus meninggalkan laptop dengan dokumen-dokumen dan file yang ada didalamnya. Kaya gini parno bukan sih?
Alasan lain, dengan segala pertimbangan saya sebagai blogger dan influencer memiliki kewajiban dan 'task' yang harus saya kerjakan. Hal-hal yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan perangkat smartphone, melainkan laptoplah yang hanya bisa menghandle pekerjaan-perkerjaan tersebut.
Tugas dan pekerjaan sebagai mahasiswa, influencer, blogger dan juga konten kreator yang membuat saya tidak mungkin pergi tanpa membawa laptop. Terang saja, Deadline selalu mengantui.
Tidak terkecuali ketika liburan bersama adik-adik. Saya dapat menunjukkan gambar/video/musik/powerpoint dan mengajarkan tutorial banyak lainnya yang lebih ramah jika menggunakan laptop. Nonton film sambil gegoleran di atas tikar di pepohonan dekat pantai juga sih ini. Hehe
Kemanakah kami liburan? Ada 2 tempat yang akan kami kunjungi, pertama: Air terjun Jagir dan kedua: Pantai Boom Banyuwangi. Kedua lokasi wisata ini akan kami gunakan sebagai tempat untuk praktik langsung visual class yang akan saya kenalkan kepada mereka.
Kali ini berupa teknik fotografi dan videografi sederhana menggunakan ponsel. Tidak dipungkiri semua dari mereka telah memiliki ponsel daripada laptop.
Dengan mengendarai mobil sewa, kami rombongan menuju tempat wisata pertama, air terjun jagir pada pukul 08.00 WIB dan hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam kami tiba di wisata alam air terjun jagir.
Loket masuk wisata air terjun Jagir. HTM Rp.5000/orang
Meskipun usia kita terpaut cukup jauh, bersama mereka saya merasa bukan menjadi seperti pengajar untuk mereka. Lebih tepatnya, mereka adalah murid-murid yang saya anggap seperti sahabat sendiri, tempat sharing, tempat berbagi pengetahuan, sekaligus teman semangat untuk beribadah bersama.
Sejak mereka berusia 5 tahunan, saat saya dan mereka sama-sama menjadi peserta didik dan kini ketika saya berubah mejadi salah satu tenaga didik untuk mereka, kami sering bersama-sama.
Saat mereka memiliki event penting, saya juga menyempatkan untuk menghadiri kegiatan mereka dan selalu memberikan support meskipun kenyataanya saya sibuk.
Saat mereka memiliki event penting, saya juga menyempatkan untuk menghadiri kegiatan mereka dan selalu memberikan support meskipun kenyataanya saya sibuk.
Perform adik-adik saat membawakan tari jejer gandrung, tari khas Banyuwangi setelah satu bulan latihan.
Saya sebagai pengajar untuk menularkan ilmu dan pengetahuan untuk mereka membuat saya untuk selalu belajar sesuatu yang baru untuk ditularkan. Let's do something, Let's do something selalu terngiang di kepala.
Inilah alasan kenapa setiap 2 mingu sekali saya harus pulang dari kota rantau perkuliahan jember – banyuwangi dan menempuh perjalanan sekitar 3 jam menggunakan motor, tidak lain bagian dari kewajiban saya sebagai tenaga pengajar disela-sela kesibukan saya di kampus.
Itu artinya setiap 2 minggu sekali harus ada ilmu baru yang akan saya bagikan kepada mereka. This is challenge for me!
Itu artinya setiap 2 minggu sekali harus ada ilmu baru yang akan saya bagikan kepada mereka. This is challenge for me!
Eh, teman-teman sudah pernah ke air terjun jagir, banyuwangi belum? Kali ini saya akan pamer menunjukkan keindahan dan kesegaran air terjun jagir, Banyuwangi melalui foto-foto yang sempat kami abadikan kemarin. Jika teman-teman ingin tau tentang air terjun Jagir, saya sudah menulisnya disini
Sambil memberi materi tentang fotografi di tempat wisata air terjun jagir. Saya mempersilakan adik-adik untuk memotret sesuai dengan arahan yang saya berikan sebelumnya.
Beginilah enaknya, dapat praktek secara langsung apa-apa yang telah saya berikan kepada mereka tentang fotografi, tepatnya dasar-dasar fotografi dimana saya juga otodidak mempelajarinya melalui internet. Learning to sharing.
Beginilah enaknya, dapat praktek secara langsung apa-apa yang telah saya berikan kepada mereka tentang fotografi, tepatnya dasar-dasar fotografi dimana saya juga otodidak mempelajarinya melalui internet. Learning to sharing.
Setelah beberapa contoh hasil potret saya tunjukkan, kali ini saya ganti alih menjadi modelnya :p
Jembatan ini merupakan salah satu spot favorit untuk foto di air terjun Jagir, Banyuwangi
Belajar foto grup dan berekspesi dalam sebuah foto
fail, maunya mereka bikin levitasi sih katanya hehe
Sebagai pemuda, cara-cara seperti ini tidak lain mewujudkan misi saya yaitu mengajak dan membuat mereka, anak-anak indonesia kreatif! Sekalipun itu hanya konten-konten yang akan mereka upload di media sosial. Apalagi usia-usia mereka yang saat ini begitu dekat dengan sosial media.
Bisa dibilang saat ini zamanya "dikit-dikit upload, dikit-dikit upload" sehingga tepat bila inilah saatnya saya mengajari mereka tentang konten kreatif. Untuk sementara konten kreatif yang dibuat melalui smartphone, tapi keinginan saya tidak berhenti hanya dari sini saja untuk mengajak pemuda lainnya untuk kreatif termasuk menciptakan konten kreatif menggunakan laptop.
Eh, foto air terjun Jagir mana? Ada dong. Meskipun liburan telah usai, air terjun Jagir pada saat kami datangi masih saja ramai. Hari itu weekend, jadi pengunjung berbondong-bondong menuju wisata air terjun jagir. Sedikit beruntung, pasalnya kami datang pagi-pagi, jadi tempat masih kondusif untuk digunakan foto-foto.
Setelah menghasilkan banyak foto ditempat yang pertama ini, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata yang kedua, pantai boom Banyuwangi. Tidak begitu jauh memang, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai pantai boom dari air terjun jagir. Kami meninggalkan wisata air terjun Jagir sekitar pukul 12.30 WIB.
Sambil menikmati semilirnya angin pantai boom, seketika membuat saya berandai-andai. Jika saya memiliki laptop se-mantap Asus Zenbok SUX391UA apa yang akan terjadi pada diri saya?
Sudah menjadi hal tentu saya akan menjadi semakin terpacu untuk menciptakan konten kreatif dan kemudian ilmu kreatif itu bisa saya tularkan kepada pemuda-pemuda lainnya.
Sudah menjadi hal tentu saya akan menjadi semakin terpacu untuk menciptakan konten kreatif dan kemudian ilmu kreatif itu bisa saya tularkan kepada pemuda-pemuda lainnya.
Seakan mengetahui keinginan terbesar dari saya diawal tahun 2019 ini, materi siang hari itu saya tutup dan kemudian dibalas oleh salah satu dari mereka dengan kalimat, "Wah, semoga mas punya laptop baru jadi biar bisa ajarin bikin animasi kaya' dalang pelo atau kaya' si_nopal ya?".
Hmm.. Tantangan membuat konten animasi? Saya spontan mengernyitkan dahi sambil mengimbanginya tersenyum, bahkan dalam hati saya berkata ((bisa nggak ya)) kalau sejauh ini saya belum mengenal/belajar animasi seperti itu. Saya timpali dengan kalimat : Doakan saja :)
Seketika saya iyakan saja, saya anggap mereka sedang mendoakan saya untuk hal itu, segera memiliki laptop yang mumpuni untuk install software berat, software animasi :)
Seketika saya iyakan saja, saya anggap mereka sedang mendoakan saya untuk hal itu, segera memiliki laptop yang mumpuni untuk install software berat, software animasi :)
Belajar teknik menciptakan konten visual (foto dan video) melalui video youtube sebelum praktik. Laptop Asus A43SD yang saya miliki dan gunakan sehari-hari
Seperti sebelumnya, sebelum praktik materi tentang fotografi dan videografi saya selalu memberikan materi. Tidak hanya di tempat wisata yang pertama kami kunjungi tetapi juga materi lanjutan yang saya berikan ketika berada d tempat wisata yang kedua Pantai Boom, Banyuwangi.
Bedanya, di tempat wisata yang kedua ini adik-adik belajar untuk membuat video sederhana dengan teknik-teknik bagi pemula (juga). Oh iya masih sama, selain foto-foto yang saya bagikan ditulisan ini, video dibawah ini juga merupakn video yang dibuat dan diedit melalui smartphone.
Sedangkan sebagian dari mereka masih tercengang gara-gara saya bercerita sedikit tentang Asus Zenbok UX391UA senilai 26 juta ini dengan segala ke-super-annya. Lalu, apa saja yang membuat Asus Zenbok SUX391UA ini terpampang nyata untuk dimiliki?
First impression untuk bodynya keren bwaanget! Tapi apakah ketipisan body ini menjadi nilai jual yang paling utama dari ASUS Zenbook UX391UA?
Tentu tidak, banyak fitur dan spesifikasi yang menjadikan laptop ini juara dikelasnya bahkan hingga dilabeli dengan harga 26 juta? Gais, udah pernah pegang laptop seharga 26 juta? Jujur, saya belum pernah, sekalipun laptop diatas 10 jutaan. Inilah keunggulan ASUS Zenbook UX391UA :
Jika doi akhir-akhir ini tidak bisa bikin nyaman, berbeda dengan ASUS Zenbook UX391UA yang jago bikin pengguna nyaman. Layar LED backlight tidak menyilaukan bahkan tidak memantulkan cahaya saat digunakan di luar ruangan.
ASUS Zenbook UX391UA bekerja ekstra dengan engsel ErgoLift eksklusif, menjadi mahakarya teknik yang dirancang secara otomatis yang memiringkan keyboard ke posisi mengetik yang paling nyaman. Kemiringannya telah dihitung dengan cermat sehingga dapat meningkatkan kinerja pendinginan dan audio pada laptop.
Ngebahas Layar, ASUS Zenbook UX391UA menggunakan layar NanoEdge ultra-high dengan bentang 13,3 inci sehingga menghasilkan warna dan detail yang hidup hingga 331 ppi. Resolusi layar full HD 1920 x 1080 ini emang mantap banget buat nonton video atau webcam-an dengan rekan kerja maupun dengan sahabat.
Soal suara yang dihasilkan emang mantap. Immersive Harman Kardon audio. ZenBook ini memiliki dua speaker stereo berkualitas tinggi dan efek suara surround yang menyelimuti dan menghasilkan audio berkualitas bioskop. Memastikan volume maksimum dengan distorsi minimum untuk suara yang kuat dan jernih. Ini memanjakan anak-anak bioskop, sungguh.
Eh, pemilik ASUS Zenbook UX391UA juga tidak perlu khawatir saat laptop ini dibawa saat travelling (outdoor), tanpa drama cari colokan listrik ASUS Zenbook UX391UA bisa bertahan hingga 13,5 jam.
Pernah dengar belum fast charging juga berlaku pada laptop ini. Dengan teknologi fast-charge memungkinkan teman-teman mengisi ulang ZenBook S hingga kapasitas 60% dalam waktu 49 menit saja.Wagelasih ...
Ngomongin laptop jatuh dan terbentur saat dibawa-bawa, laptop a43sd yang saya miliki sudah terjatuh 3 kali. Pertama, jatuh saat turun dari angkot. Kedua, jatuh saat kecelakaan berkendara. Ketiga jatuh beberapa hari lalu saat teman membuka bagasi mobil dan tas laptop ada didalamnya. Untung dari ketiganya tidak ada kerusakan yang berarti.
Meskipun dari fisik sedikit tidak enak untuk dilihat tapi fungsi dari laptop itu sendiri masih berjalan dengan baik. Saya beruntung, hakekatnya laptop yang saya miliki bukanlah laptop standart militer seperti ASUS Zenbook UX391UA
ASUS Zenbook UX391UA inilah yang sebenarnya memiliki predit tahan banting ((terbanting saat tidak sengaja misalnya)). Pengujian untuk laptop inipun sudah dilakukan. Ultratough: military-grade durability.
ZenBook S memenuhi standar militer MIL-STD 810G yang sangat menuntut untuk keandalan dan daya tahan, menjalani serangkaian uji yang mencakup pengujian g untuk operasi di lingkungan yang keras termasuk ketinggian ekstrim, suhu dan kelembaban. Laptop ini juga telah lulus tes laptop internal ASUS yang jauh melebihi standar yang ditetapkan oleh industri.
Mana ada Zenbook yang tidak cantik? Ya, saya salah satu pengagum series zenbook. Separuhnya karena saya banyak terpengaruh oleh konten kreator yang juga banyak menggunakan series zenbook dalam proses mebuat konten.
Keanggunan, kecanggihan dan desain adalah 3 faktor ciamik yang ada dan menjadi khas zenbook. Jujur saja, saya yang untuk apapun lebih suka dengan warna hitam kali ini kepincut dengan pilihan warna rose gold pada ASUS Zenbook UX391UA ini
Ada 2 pilihan warna untuk series Zenbook UX391UA. Skema warna Deep Dive Blue dan Rose Gold yang keduanya sama-sama mewah dan cantik. Keindahan yang ingin ditunjukkan semakin nyata tatkala lampu latar keyboard berwarna emas beserta lid sewarna ditambahkan sebagai sentuhan akhir.
ZenBook S tidak hanya mencuri perhatian – namun stylenya juga memikat yang melihat. Sangat menggoda ketika kita gunakan untuk photo session yang melibatkan laptop saat travelling. Berburu konten makin instagramable sih ini kata orang-orang.
Satu hal pertama yang ingin saya lakukan uji coba yaitu performa seberapa cepat ASUS Zenbook UX391UA dapat saya gunakan untuk merender video di sotware Adobe premier atau after effect.
Dengan tagline dibidang performa, No fuss, no drama seberapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk render dibandingkan dengan laptop yang saya miliki saat ini. #sekedarmembayangkan punya Zenbook UX391UA ini ...
ZenBook S UX391UA dibekali komponen hardware kelas atas. Begitu juga dengan konsumsi daya yang rendah. Sudah tentu segala sesuatu pekerjaan kita yang kita sambi alias cicil saat traveling akan dengan cepat dan seefisien mungkin terselesaikan, tanpa ribut-ribut atau drama.
Pada ASUS Zenbook UX391UA tertanam prosesor Intel Core i7-8550U berkecepatan 1,8 GHz dengan yang dapat dipacu hingga 4,0 GHz. Kecepatan prosesornya juga didukung oleh RAM LPDDR3 dengan kapasitas hingga 16GB. Inilah alasan utama no drama-drama club.
Sementara media penyimpanan menggunakan PCIe SSD dengan kapasitas 512GB agar pengalaman penggunaannya lebih optimal dan ngebut. Travelling kuy, produktif kuy!
Drama sebelum traveling yaitu barang bawaan yang seabrek-abrek meskipun sudah berusaha tidak membawa ini-itu, mengurangi barang bawaan. Menyusun barang sedemikian rupa kadang juga tidak banyak membantu. Belum lagi kebingungan untuk menempatkan laptop di dalam ransel.
Maka ukuran laptoplah yang mutlak menetukan apakah ransel yang kita bawa dapat berbagi ruang dengan barang bawaan yang lainnya.
Mungkin, beberapa teman belum tau jika ASUS Zenbook UX391UA memiliki ketipisan yang lebih kecil dari macbook. Bobot 1 kg (ultralight) dengan ketipisan 12,9 mm (ultrathin) akan menyisakan ruang rangsel untuk dapat diisi dengan barang bawaan lain ketika travelling.
Fitur ini memiliki sebutan One-touch access with Windows HelloOne-touch access with Windows Hello. Fungsinya apa? Jika sebelum-sebelumnya mengetikkan kata sandi saat masuk windows sekarang lebih mudah. Mengakses ZenBook lebih mudah dan lebih aman berkat teknologi Windows Hello dan sensor sidik jari yang terpasang di touchpadnya.
Dengan keunggulan ASUS Zenbook UX391UA yang saya ceritakan ini, saya menyatakan siap untuk menjadikan ASUS Zenbook UX391UA ini menjadi bagian dari kisah saya, kehidupan saya. Sebagai teman travelling dan berkegiatan sehari-hari. Sebagai teman yang siap ketika menerima challenge dari waktu ke waktu dalam mencipta konten kreatif, agar saya jauh lebih kreatif dari sekarang :)
#LiburanASikDenganLaptopASUS #2019PakaiZenbook #AsusxMiraSahid
Salam hangat,
Pemuda sedikit akal,
Banyak rindunya :)
Finally launchingnya juga akhirnya
BalasHapusIki sedinoan bisa langsung jalan2 ke dua tempat Yo mas.
Syukurlah drama macetnya teratasi,
Good job mas Suga
Good luck Susan heeheheee 🤩🤩🤩
Hey, kita pun seharian bisa ke 4 tempat kalo di bwi 😂
Hapusasek.... asek.....
BalasHapusyang namanya liburan rame-rame itu pasti seru. gila aja itu banyak banget temennya liburan (jadi pengen ikutan hehehe) apalagi pas makan, saya yakin itu pasti rebutan :D :D
semangat masbro, semoga di tahun ini kita bisa segera punya laptop ultrabook asus, aamin aamiin
salam blogger dan salam hoki
Ya Lord... liburannya ternyata dikelilingi bidadari ya. :) Ganteng maksimal dah jadinya sendirian, *eh ada cowok satu lagi deh. Btw, pohon tumbangnya aku udh liat duluan di insta story nya. :D
BalasHapusSpek ASUS ZenBook nya cukup buat ngiler ya. Semoga kesampaian bisa upgrade laptop tahun ini. Aaamiin.
Salam hangat dari BangFirman.com :)