Seperti biasa, sore menjelang petang tanah masih tergenang air dan sesekali disertai oleh rintik-rintik dari hujan yang tak kunjung reda. Hujan yang turunnya ‘awet’ masih saja mendominasi bulan Februari ini. Sangat mudah saya amati, menjelang waktu magrib hingga malam, orang-orang yang tinggal di perdesaan ini umumnya menghabiskan waktu di dalam rumah, bersama keluarga.
Waktu pagi hingga siang hari, mereka lebih sibuk dengan aktivitas bertani, berkebun atau berdagang. Sehingga ketika malam hari dimusim penghujan seperti ini yang terdengar hanya suara tayangan sinetron, acara TV dangdut dan tayangan televisi lainnya yang terdengar samar-samar dari rumah–rumah tetangga sekitar. Begitulah kira-kira situasi malam di perdesaan, lingkungan dimana saya tinggal.
Tidak dipungkiri Televisi menjadi perkakas yang begitu didambakan oleh masyarakat perdesaan. Televisi menjadi sumber hiburan utama untuk melepas kepenatan dan lelah setelah seharian beraktvitas. Televisi dan radio adalah sumber hiburan sehari-hari, bukan bioskop yang memang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal kami.
Tidak perlu memiliki televisi yang canggih, televisi dengan ukuran layar lebar atau harga televisi yang mahal untuk menjadi sumber hiburan sehari-hari. Cukup memiliki televisi sederhana (sendiri) di rumah sehingga kita tidak perlu ‘numpang’ nonton televisi di tetangga, sudah cukup membahagiakan. Bisa nonton televisi sepuasnya, kapan saja, dan bahkan tidak canggung untuk gonta-ganti program televisi yang kita diminati. Bahkan kebiasaan menonton televisi sebagai sarana konsumsi media ini, televisi masih menjadi media favorit loh!
Dibuktikan melalui Studi penelitian Nielsen pada tahun 2018 menunjukkan bahwa durasi menonton TV masih tertinggi, yaitu rata-rata 4 jam 53 menit setiap harinya, durasi mengakses Internet menjadi tertinggi kedua yaitu rata-rata 3 jam 14 menit per harinya; disusul oleh mendengarkan Radio (2 jam 11 menit), membaca Koran (31 menit) dan membaca Majalah (24 menit). Ya, dapat disimpulkan dari Studi Nielsen: Pemirsa Indonesia Habiskan 5 Jam Nonton TV, 3 Jam Berselancar di Internet.
Nonton TV menjadi salah satu hobi saya ketika sedang berada di rumah, baik ketika belajar atau mengerjakan sesuatu saya lakukan di depan televisi. Tidak terlepas dari kebiasaan sejak kecil yang suka nonton TV di rumah tetangga terdekat. Nostalgia ‘numpang nonton TV di rumah tetangga’ seperti ini pasti pernah juga dialami oleh teman-teman lain yang tinggal di perdesaan khususnya geng millenial yang lahir tahun 90an. Benar nggak? Hehe.
Dulu juga (semasa saya kecil), televisi memang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Mau tidak mau kita sendiri tidak leluasa untuk menikmati tayangan televisi bahkan harus rela tidak menonton televisi jiga tetangga tempat dimana kita biasanya numpang nonton televisi tidak berada di rumah atau sedang bepergian. Sedih kan?
sumber gambar: facebook.com/groups/80.90an
Seiring berjalannya waktu, televisi bukanlah menjadi perkakas elektronik yang jauh dari jangkauan. Semua orang bisa membeli atau memiliki televisi. Mulai dari aneka brand, kwalitas hingga dari segi harga bisa dipilih dan disesuaikan dengan budget yang dimiliki. Dan kini, hampir semua warga sekitar tempat tinggal saya diperdesaan sudah memiliki televisi masing-masing.
Jika dihitung, mungkin hanya beberapa orang saja dalam hitungan jari yang belum memiliki televisi di dalam rumah. Begitu juga tradisi ‘numpang nonton TV ke tetangga’ sudah tak terlihat lagi. Wah sayang sekali ya, padahal nonton bareng teman itu seru juga loh. Sekarang definisi nonton bareng sih bukan untuk nonton tayangan televisi, tapi nonton film bareng di bioskop.
Jika dihitung, mungkin hanya beberapa orang saja dalam hitungan jari yang belum memiliki televisi di dalam rumah. Begitu juga tradisi ‘numpang nonton TV ke tetangga’ sudah tak terlihat lagi. Wah sayang sekali ya, padahal nonton bareng teman itu seru juga loh. Sekarang definisi nonton bareng sih bukan untuk nonton tayangan televisi, tapi nonton film bareng di bioskop.
Tidak seperti biasa, satu bulan terakhir ini saya ‘berpuasa’ untuk tidak pulang ke rumah. Sebagai mahasiswa perantauan, biasanya saya pulang ke rumah dari kota perantuan setiap dua atau tiga minggu sekali. Bukan tanpa alasan, kali ini saya memang bertekad lebih keras untuk menyelesaikan studi saya sebagai anak kuliahan disemester terakhir ini. Bahkan saya bertekad “saya tidak akan pulang tanpa membawa gelar sarjana teknik dan memperoleh SKL (Surat Keterangan Lulus)..
***
Begitu juga aktivitas menonton televisi untuk menghibur diri yang biasa saya lakukan saat berada di rumah tidak lagi saya lakukan. Itu artinya, ketika saya tidak berada di rumah, aktivitas menonton televisi di rumah hanya dilakukan oleh orang tua saya di rumah, saat malam hari saja. Ya, seperti biasanya mereka menonton televisi hanya di malam hari saja untuk menghibur diri. Bapak gemar menonton liputan berita atau breaking news di malam hari, sedangkan ibu hampir tidak pernah menonton televisi. Hanya saja ibu selalu tergoda untuk tidak mengganti channel televisi saat mendapati ada tayangan genre sinetron saat saya menonton televisi. Memang sangat menyukai itu.
Satu bulan lebih terhitung, akhirnya saya bisa mewujdukan tekad yang saya bangun. Saya bisa menyelesaiakn studi dan akhirnya saya menyempatkan diri untuk pulang ke rumah sebelum wisuda. Sehari-dua hari di rumah saya tidak mendapati bapak dan ibu menghidupkan televisi seperti aktivitas malam yang biasanya bapak lakukan. Kemudian saya mencoba untuk menghidupkan televisi, ternyata memang televis tidak bisa menampilkan gambar untuk dinikmati. Lebih lanjut saya menanyakan kepada bapak, ternyata semenjak saya berada di rumah mereka memang sangat jarang menonton televisi karane kadang televisi bisa menampilkan gambar-kadang tidak, begitu katanya.
Padahal dengan bapak dan ibu sering menonton televisi membuat saya merasa senang karena mereka dapat mengetahui informasi ini-itu dengan mudah dan up to date tanpa harus saya bercerita kepada mereka karena lagi-lagi mereka juga asing dengan dunia internet layaknya para orang tua yang tinggal di perdesaan. Ya, televisi menjadi salah satu cara saya untuk mendekatan mereka dengan informasi maupun sumber pengetahuan, termasuk saat saya tidak berada di rumah.
Dari sinipun saya terfikirkan untuk mengganti TV model lama yang saya miliki dengan TV baru yang lebih baik dari televisi yang saat ini saya miliki. Lebih baik dari segi kwalitas gambar yang ditampilkan, suara yang dihasilkan hingga dimensi layar yang lebih melegakan. Sehingga bapak-ibu bisa menonton televisi dengan nyaman, dan siapa saja juga bisa ikut menonton televisi di rumah dengan pengalaman yang menyenangkan.
Apalagi, sepertinya selepas saya wisuda saya akan merantau lagi untuk mengadu nasib di luar kota atau pulau sehingga intensitas saya untuk pulang ke rumah menjadi lebih jarang. Sehingga harapannya dengan memiliki Televisi baru yang bisa saya hadirkan, mereka memilki sumber hiburan yang dapat meramaikan suasana di rumah. Saat ini yang menjadi pilihan saya yaitu Coocaa UB 5500 atau 7500.
Gais, bukan tanpa pertimbangan untuk memilih series televisi dari Coocaa loh. Kali ini saya memilih smart TV bukan TV biasa seperti televisi yang pernah saya miliki sebelumnya. Seperti namanya, smart TV memiliki kelebihan fitur yang tidak dimiliki oleh televisi biasa. Televisi modern dengan terssedianya fitur yang ada pada smartphone. Sama-sama smart, fitur menarik dan canggih yang biasanya hanya ada pada smartphone, kini televisi juga memilikinya. Ya, smart TV namanya. Dan kali ini smart TV yang sedang saya bahas adalah smart TV dari Coocaa. Televisi yang bisa terhubung dengan jaringan internet, begitu membayangkannya.
Harga yang dibanderol dengan spesifikasi yang lengkap, sangat menarik untuk dimiliki oleh siapa saja termasuk saya. Bisa menghadirkan salah satu series televisi dari Coocaa di rumah, menggantikan televisi yang saat ini saya miliki. Bagaimana sih spesifikasi dan harga televisi Coocaa UB 5500 dn 7500 yang menjadi idaman saya saat ini? Berikut spesifikasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber tentang televisi yang ingin saya miliki ini sehingga ini bisa juga teman-teman gunakan sebagai referensi jika saat ini juga memiliki keinginan untuk mengganti televisi di rumah.
Sebelum saya menjelaskan tentang kedua spesifikasi smart TV idaman saya ini, perlunya saya memberi informasi kepada teman-teman tentang perusahaan Coocaa sebagai perusahaan yang berhasil menghadirkan produk-produk televisi yang modern dan menjadi kepercayaan banyak orang. Karena mungkin saja teman-teman masih asing dengan produk yang berlabelkan Coocaa ini seperti halnya saya sebelumnya.
Coocaa merupakan salah satu brand televisi yang akhir-akhir ini tidak dipungkiri menyeruak ke permukaan karena menghadirkan televisi LED yang memilki keunggulan dibandingkan brand kompetitor sehingga banyak menjadi pilihan banyak masyarakat.
Semenjak beberapa bulan lalu, inilah yang menjadikan saya ‘kepo’ dan ingin mengethaui lebih banyak tentang TV LED yang diproduksi oleh Coocaa dibawah naungan PT. Skyworth Indonesia atau induk perusahaan Coocaa snediri yang berasal dari Shenzen, Tiongkok ini. Semakin membuat yakin ketika saya melihat profil perusahaan untuk dengan cepat memutuskan bahwa Coocaa adalah pilihan terbaik bagi banyak orang. Televisi spesifikasi lengkap dengan harga yang ramah kantong.
Punya budget 4jutaan dan ingin memiliki smart TV dari Coocaa (sama dong!), series TV ini bisa jadi cocok utnuk kalian. Memiliki lebar layar 50 inch ini terbilang ramah kantong dengan banyak fitur yang dimilikinya. Oh iya, lebar layar 50 inch ini memiliki kerapatan/resolusi sebesar 3.840x2.160 dengan gambar yang dihasilkan setara dengan 4K UHD (Ultra High Definition). Wah, tentu dong... nobar (nonton bareng) pertandingan sepak bola ataupun film menjadi sangat lega dan mengagumkan. Dari mulai browsing, nonton youtube atau netflix-an bisa puas...puas deh dengan layar lebar pada Coocaa UB 5500 ini.
Selidik demi selidik nih, series TV dari Coocaa yang satu ini pada beberapa e-commerce dibanderol dengan harga mulai Rp.4500.000-Rp.4.799.000. Bisa lebih murah jika e-commorce tersebut memberikan potongan harga atau bahkan ada TV PROMO yang tentunya sangat menguntungkan. Lagi, soal konektivitas tentu juga tersedia. Ada USB 2x, HDMI 2x, Network LAN dan WiFi. Layar lebar dan tipis (infinity screen), bodi ramping adalah spesifikasi televisi idaman.
fyi, momen peluncuran series UB7500 di Filipina, sekaligus merayakan keberadaan Coocaa atau PT.SKYWORTH sebagai sponsor utama SEA GAMES 2019. Wah, keren banget eksistensinya bukan? So, salah satu fitur spesial yang dihadirkan pada series TV ini yaitu tersedianya google Assistant yang bisa menampilkan informasi teraikt SEA GAMES 2019 seperti profil pemain, hasil pertandingan real time hingga mendownload berbagai game olahraga melalui google play. Untuk series Coocaa UB 7500 ini teman-teman perlu meminangnya dengan mahar 6jutaan.
Coocaa UB7500 memiliki beberapa pilihan ukuran layar 43inch, 50inch dan 55inch. Dilengkapi dengan teknologi contrass booster sehingga kwalitas gambar jelas. Semakin powerfull berkat dukungan Teknologi color compensation dan skin color adjustment yang bisa membuat gambar yang ditampilkan lebih tajam dibandingkan TV biasa (setara 4K UHD). Tidak kalah dengan series TV yang dihadirkan oleh Coocaa, series UB 7500 memiliki bezel layar yang sangat ramping. Dengan ukuran celah bezel 1mm mempuat layar tampak luas sebagai perspektif.
Sama halnya dengan Coocaa UB5500, Operasi system android 9.0 pie membekali Coocaa UB7500. Dengan Operating terbaru ini memungkinkan pengguna untuk menghubungkan TV dengan beberapa aplikasi seperti kamera, mikrofon, soundbar dan gamepad dll.
Layanan seperti internet, Netflix, youtube dan Apps store dan Connectivity: USB Port, HDMI, LAN, Wifi tidak absen pada smart TV series ini. Hingga Built-in aplikasi netflix sehingga memiliki fitur Auto Update Latest Netflix Version , Netflix button di remote control, Fast App Launch dan TV resume tertanam pada series Coocaa UB7500.
Fitur yang sangat penting bagi saya nih, Dolby Vision dan teknologi pure HDR, mampu menghadirkan kualitas visual yang yang memuaskan dibandingkan TV 4K lainnya. Bikin betah berkativitas di depan televisi. Coocaa UB7500 ini memiliki mesin PQ SKYWORTH yaitu Trochilus Extreme yang mampu menggabungkan kontras dinamis dan menampilkan warna secara nyata, resolusi super tinggi dan dapat melakukan penyesuaian sehingga menghasilkan kualitas visual yang dinamis.
Inilah cerita sekaligus alasan, Coocaa TV Series menjadi televisi idaman yang ingin saya hadirkan di rumah. Mulai dari segi kwalitas dan performa yang dihadirkan yang saya temukan dari pengguna produk televisi Coocaa membuat saya semakin yakin bahwa Coocaa adalah pilihan yang tepat untuk saya dan orang tua di rumah. Ada rencana beli TV baru nggak nih ya? Atau jangan-jangan sudah siap budget dan tinggal beli aja? Yaudah deh tinggal buka aplikasi LAZADA karena Coocaa Official Store ada di LAZADA.
review positif dari para pengguna TV Coocaa
Sebagai informasi, Coocaa memiliki banyak series/tipe televisi lain selain yang sudah saya sebutkan (menjadi series TV pilihan saya) diatas ya. Jadi tipe, harga dan spesifikasi kebutuhan dapat disesuaikan. Secara update informasi tentang produk-produk Cocaa bisa teman-teman telusuri melalui pencarian google atau langsung saja menuju media sosial resmi Coocaa yang paling update yaitu instagram Coocaa Indonesia.