Tidak hanya gejala atau ciri-ciri ringan yang dapat kita ketahui,
gejala bisa terjadi berat ataucparah, seperti demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Akan tetapi dari semua gejala
atau ciri-ciri yang disebutkan tadi, ada 3 ciri khusus yang secara umum
menandakan seseorang positif terkena infeksi virus ini sepertihalnya demam
dengan suhu diatas 38 derajat celcius,
batuk dan sesak nafas. 3 gejala tersebut yang dominannya terjadi pada
sipenderita.
Namun, gejala tersebut tidak langsung dialami, akan tetapi
beberapa penelitian mengatakan bahwa gejala tersebut dapat muncul dalam waktu 2
hari sampai 2 minggu setelah terpapar langsung dan positif terinfeksi virus
tersebut. kesimpulannya adalah bagaimana kita dapat segera mengatasi bila
gejala virus corona atau COVID-19 sudah ditemukan pada tubuh kita,
karena sekecil apapun gejalanya jika dibiarkan hal itu akan memperburuk keadaan
bukan mengembalikan badan seperti semula yang sembuh terbebas pada awaslmya.
Cintai dirimu dengan cara menjaga kesehatan dan imun tubuh agar selalu terjaga
sehingga tidak takut untuk sekedar melawan virus yang tidak terlihat
berkeliaran disekitar kita.
Sumber: Kaltimkece.id
Virus corona merupakan sebuah keluarga yang disebut sebagai "virus-virus berselubung". Artinya mereka berselubung dalam jubah berminyak, yang dikenal dengan lapisan lipid, bertabur protein berwujud tonjolan-tonjolan seperti pada mahkota. Itulah mengapa virus-virus ini dinamai corona, yang dalam bahasa Latin berarti mahkota. Riset pada virus-virus berselubung lainnya menunjukkan bahwa jubah berminyak ini membuat virus-virus tersebut lebih rentan pada panas ketimbang virus yang tidak berselubung.
Perlu kita ketahui juga
dalam kondisi dingin, jubah berminyak mengeras mirip karet atau mirip lemak
dari daging yang dimasak matang kemudian dingin. Jubah ini berfungsi melindungi
virus ketika virus itu berada di luar tubuh. Imbasnya, sebagian virus berselubung
cenderung menunjukkan perilaku musiman yang kuat. Riset telah memperlihatkan
virus Sars-Cov-2 bisa bertahan hidup selama 72 jam pada permukaan keras seperti
plastik dan baja antikarat dalam suhu antara 21-23 derajat Celsius dan
kelembaban relatif 40%.
Bagaimana perilaku Covid-19 pada suhu dan kelembaban
lain masih harus diuji, namun riset pada virus-virus corona jenis lain
mengindikasikan mereka bisa bertahan hidup selama lebih dari 28 hari pada suhu
4 derajat Celsius. Sekarang, pastikan suhu masing-masing dari tempat tinggalmu
ya, jangan sampai hal ini membuat virus corona berlama-lama denganmu.
Maka dari itu, penting untuk kita ketahui sinar matahari yang
kebanyakan orang tidak menyukainya bisa dijadikan pengobatan secara alami lho.
Untuk beberapa kondisi tertentu telah terbukti, sinar matahari dapat digunakan
untuk pengobatan penyakit kuning yang sebagian besar dialami oleh bayi yang
baru lahir. Jadi, masih mau diam didalam rumah tidak mau keluar untuk sekedar
berjemur? Buruan berjemur sekarang, apalagi jika suasananya dipagi hari yang
bikin betah karena sejuk.
Selain udaranya yang sehat buat kebaikan paru-paru,
sinar mataharinya juga yang masih hangat sehingga membangunkan seluruh tubuh
kita untuk kembali aktif. Sehingga hal ini jika kita lakukan secara rutin dan
terus menerus dapat membantu tubuh kita supaya terhindar dari virus corona atau
COVID-19 yang sedang mewabah dibumi kita. Tentunya tidak mau kan, kita terus
menerusan dalam keadaan seperti ini, dimana virus berbahaya mematikan yang
menyerang siapa saja khususnya bagi mereka yang lanjut usia, ibu hamil dan
orang sakit.