Jenuh, jenuh banget, super jenuh banget adalah kata-kata yang bisa menggambarkan gejolak batin dan pikiran dari banyak orang. Iya kan? Berbagi variasi kegiatan dilakukan di rumah saja sebagai usaha mengatasi kejenuhan rasanya sudah sudah sangat cukup dilakukan namun rasa jenuh itu kerap sekali tiba-tiba muncul. Sayapun juga begitu. Bagaimana tidak, kita seperti terbatas ruang bagaikan katak dalam tempurung. Kita rindu traveling, bebas beraktivitas di rumah, bertemu rekan kerja di kantor, hahah hihi nonton bareng sahabat dan banyak aktivitas lain yang bikin kangen selama PSBB (pembatasan sosial berskala besar).
Kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah maupun pemerintahan daerah silih berganti. Hadir menambah langkah upaya pemutusan rantai penyebaran virus covid-19 yang tak kunjung berakhir. Serba salah, PSBB tidak dipungkiri juga membawa dampak besar bagi seluruh lapisan masyarakat. Bidang ekonomi, misalnya. PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terjadi dimana-mana, usaha-usaha tutup, sepinya jumlah pembeli dan banyak lainnya. Ya, segala aspek dan celah berusaha berusaha pemerintah batasi dengan harapan mampu menurunkan angka orang terjangkit virus covid-19. Diantaranya meliputi meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
Untuk tingkatan kasus keparahan, tiap daerah juga membuat kebijakan yang berbeda-beda, meskipun tujuan sama untuk menekan angka penyebaran virus covid-19. Pembatasan ini dibuat oleh pemerintahan daerah dengan persetujuan kementerian Kesehatan. Meski demikian, usaha demi usaha pencegahan belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Angka penyebaran virus covid-19 terus melonjak hingga saat ini. Berdasarkan data yang saya kutip dari akun Instagram @kawalcovid19.id per tanggal 26 september 2020 jumlah kasus di Indonesia terkonfirmasi sejumlah 271.339 orang, kasus aktif 61.628, sembuh 199.403 dan meninggal dunia 10.308 orang.
Dan Kawasan Jawa Timur, yang merupakan kawasan dimana saya tinggal selalu konsisten diurutan teratas menjadi top 3 menjadikan saya dan masyarakat Jawa Timur lainnya semakin was-was. Padahal untuk Kawasan Jawa Timur sendiri PSBB sudah dimulai waktu itu sejak tanggal 21 April 2020. Oleh Menteri Kesehatan untuk wilayah kota Surabaya dan 2 kabupaten yang berbatasan langsung yaitu Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik. Melihat rangkaian waktu ini, menunjukkan bahwa penyebaran virus covid-19 di Jawa Timur sangat cepat.
Disisi lain, sejauh diterapkan PSBB berbagai pihak telah berupaya untuk menemukan cara untuk mengatasi pandemic covid-19 diantaranya berlomba-lomba untuk menemukan vaksin dan obat-obatan. Vaksin zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk daya tahan tubuh. Vaksin dapat merangsang tubuh agar menghasilkan antibodi yang dapat melawan kuman penyebab infeksi. Tahukah kamu bahwa Vaksin mengandung virus atau bakteri, baik yang masih hidup maupun yang sudah dilemahkan. Vaksin dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan, tetes minum, atau melalui uap (aerosol).
Berkaitan dengan penyebaran virus covid-19, penelitian demi penelitian dilakukan oleh berbagai pihak untuk menemukan sebuah vaksin yang bisa menjinakkan virus covid-19. Pernah mendengar vaksin astrazeneca?
Begitulah, nama sebuah vaksin yang menjadi sorotan akhir-akhir ini. Harapan besarpun tertuju kepada AstraZeneca selaku perusahaan farmasi terbesar di Inggris yang bekerjasama dengan Universitas Oxford untuk menguji vaksin astrazeneca. Harapanpun mulai memudar, AstraZeneca telah menghentikan sementara studi klinis fase 3 tentang vaksin Covid-19 yang dikembangkannya itu setelah seorang peserta dalam uji coba tersebut menderita reaksi merugikan yang diduga serius. Memang wajar, vaksin yang menjalankan fungsi sebagai pencegah penyebaran penyakit juga memiliki efek samping.
Sejauh apa orang berharap pada vaksin? Hal yang perlu ditekankan adalah manfaat vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang terjadi. Meski demikian, vaksinasi tidak selalu dapat mencegah penyakit yang diderita, namun dapat meringankan tingkat keparahan penyakit. Semoga Langkah ini segera berlanjut dan menemukan titik terang ya! Agar pandemi segera berakhir dimuka bumi ini dan semuanya berjalan normal seperti sedia kala.
Kitapun juga harus turut serta memerangi virus yang menjadi pandemic ini. Bagaimana caranya, bisakah kita harus menemukan vaksin juga? Untuk kita yang tidak memiliki keahlian dibidang ini, tidak perlu. Ada cara lain yang lebih mudah untuk kita lakukan. Caranya yaitu mulailah dari kesadaran diri sendiri. Sadar diri untuk menjaga Kesehatan dan kebersihan diri. Mengkonsumsi makanan sehat bergizi, mengurangi aktivitas yang memiliki peluang berinteraksi dengan banyak orang, selalu bawa masker dan hand sanitizer kemanapun kalian pergi jika memang harus keluar rumah. Tidak ada alas an untuk lupa atau sengaja menanggalkan di rumah meskipun bepergian hanya dengan durasi waktu sebentar.
Disetiap kejadian yang tidak mengenakkan pastinya ada hal yang bisa dijadikan hikmah. Dari kejadian pandemic ini kita seakan disarkan untuk hidup sehat. Saat ini sangat gampang dilakukan dengan adanya internet. Informasi dan panduan Kesehatan dapat kit cari dengan cepat dan mudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Salah satu cara termudah yang juga saya lakukan yaitu menginstall aplikasi Halodoc pada smartphone saya. Akses seputar Kesehatanpun menjadi ringkas kapanpun dan dimana saja.
Halodoc adalah aplikasi yang memungkinkan kita bisa mendapatkan berbagai informasi kesehatan. Fitur yang disediakan sangat lengkap dan mencukupi kebutuhan layanan Kesehatan. Bisa cari informasi gejala penyakit, penyebab-penyebabnya, cara pengobatannya, dan banyak lainnya yang selalu update. So, teman-teman juga harus menginstall aplikasi Halodoc sekarang juga jika belum memilikinya.
Jaga asset terbesarmu, Kesehatan, untuk masa depan!
Di bekasi pun kasus bertambah. Dan semakin mendekat karena udah kena ke circle orang terdekat daku. Jadi makin berharap banget agar vaksin bisa segera bisa dibagikan dan kualitasnya pun bisa lebih baik
BalasHapus