Sejak dini dan balita mungkin
banyak anak-anak yang sudah dikenalkan oleh para orangtua dengan musik dan
aktivitas gerak yang disebutnya menari. Selanjutnya pada anak pendidikan anak
usia dini anak-anak terhitung lebih rutin diajarkan gerakan-gerakan menari
sedang di sekolah oleh guru atau pengajar. Begitu memahami akan manfaat dari belajar
menari, para orangtua dengan niatnya bahkan mendaftarkan anak untuk mengikuti
les tari ditempat-tempat les tari. Ingat, tentu hal ini juga didasari oleh kemauan
anak sendiri untuk belajar menari ya. Dari orangtua bisa memulainya dengan
mengenalkan tari, namun nantinya orangtua juga melihat perkembangan
ketertarikan anak untuk mengenal tari itu sendiri.
Aktivitas menari dapat dikenalkan
kepada anak sejak usia dini. Hal ini berkaitan dengan perkembangan motorik
anak. Tentu, perkembangan motorik setiap anak berbeda sesuai dengan tingkat
kematangan anak. Perlu diketahui juga bahwa perbedaan dan perkembangan motorik
anak ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : faktor lingkungan,
kesehatan anak yang baik, pengendalian emosional, kemandirian, melakukan
kegiatan yang menyenangkan juga sosialisasi yang dilakukan bersama teman sebaya
merupakan stimulus bagi perkembangan motorik anak.
Menurut Cratty (Samsudin, 2008:6) mengatakan bahwa perkembangan motorik berkaitan dengan kematangan mekanisme otot, syaraf yang memberikan penampilan progresif di dalam keterampilan motorik. Dalam menari dan koordinasi setiap gerakan yang dilakukan, perkembangan motorik anak dapat berkembang dengan baik karena terjadi proses perkembangan organ dan fungsi sistem susunan saraf pusat (otak).
Sebagai informasi tambahan, perkembangan
motorik meliputi perkembangan otot kasar dan otot halus. Keduanya memiliki
fungsi masing-masing dan berkaitan dengan aktivitas menari. Otot kasar atau
otot besar adalah otot-otot badan yang tersusun dari otot lurik yang berfungsi
untuk melakukan gerakan dasar tubuh yang terkoordinasi oleh otak, seperti melompat,
menendang, menarik, berlari, melempar, sehingga gerak tersebut dikenal dengan istilah
gerakan dasar. Sementara itu perkembangan halus yang berfungsi untuk melakukan
gerakan-gerakan yang lebih spesifik seperti aktivitas yang sehari-hari
dilakukan misalnya saja mengancing baju, mengikat tali sepatu, menggunting,
merangkai dan sebagainya.
Begitu mudah Anda bisa membedakan
antara keduanya bahwa Motorik halus adalah berbagai gerakan yang melibatkan
fungsi jari jemari,seperti menari, menggunting, menjahit, melipat, menganyam, menganyam
dan menggambar sedangkan motorik kasar adalah berbagai gerakan yang melibatkan
otot-otot besar dan sendi-sendi. Bentuk aktivitas yang bisa dijadikan contoh seperti
meloncat, memanjat dan melempar.
Lalu bagaimana anak khususnya usia dini kita kenali memiliki perkmebangan motorik yang baik? Baumgartner dalam bukunya mendefinisikan bahwa kemampuan motorik adalah kapasitas individu secara umum. Kapasitas individu merupakan kemampuan motorik yang terdiri dari : kecepatan (speed), kelincahan (agility), kekuatan (power), keseimbangan (balance), kelenturan (flexibility) dan koordinasi (coordination).
Dari sinilah Anda sebagai orang tua dapat mengamati perkembangan motorik anak dengan menilik dari unsur kecepatan, kelincahan, kekuatan, keseimbangan, kelenturan dan koordinasi anak dalam melakukan aktivitasnya. Ya tentunya, perkembangan motorik anak ini bisa Anda amati sesuai dengan berbagai macam aktivitas dan kemampuanya pada tingkatan umur mereka masing-masing. Selain itu perlunya orangtua untuk dan memperbanyak membaca tentang perkembangan motorik anak dari berbagai sumber referensi yang terpercaya.