Apa itu pubertas? Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, pola mental, dan kematangan reproduksi. Dalam konteks ini, masa remaja juga dapat dikatakan sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pubertas biasanya terjadi antara usia 10 dan 15 pada anak laki-laki dan antara usia 8 dan 12 pada anak perempuan. Masa remaja dialami oleh anak laki-laki atau perempuan, tetapi pada usia yang berbeda satu sama lain. Setiap anak memiliki masa pubertas yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh hormon. Perbedaan hormonal dalam tubuh. Cepat atau lambatnya perubahan tubuh pada masa pubertas juga bergantung pada kinerja hormon pada setiap anak.
Hormon dalam tubuh berperan penting dalam merangsang pematangan fungsi reproduksi manusia, kemudian menyebabkan munculnya ciri-ciri primer dan sekunder tubuh. Kemudian setelah menginjak usia tertentu, hormon dalam tubuh menjalankan peran dalam mengaktifkan dan mematangkan fungsi reproduksi menjadi aktif. Akibatnya, anak yang memasuki masa pubertas (pubertas) mengalami perubahan karakteristik yang terbagi dalam dua kategori yaitu primer dan sekunder.
Contoh yang mudah diamati adalah bahwa pada anak-anak yang melewati masa pubertas kita mengalami pertumbuhan yang cepat dan kita dapat melihat peningkatan yang cepat dalam tinggi dan berat badan kita. Tetapi apakah Anda memahami ciri-ciri perubahan primer dan sekunder pada masa pubertas?
Ciri-ciri pubertas pada Laki-laki
1. Tumbuh jakun
2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan kemaluan
3. Tumbuh kumis
4. Suara berubah menjadi berat dan besar.
5. Dada menjadi lebih bidang
6. Terbentuknya hormon testosteron
7. Tinggi badan bertambah
8. Mulai tumbuh jerawat
Ciri-ciri pubertas pada Perempuan
1. Tumbuhnya payudara
2. Rambut tumbuh di sekitar ketiak dan kemaluan
3. Mengalami menstruasi
4. Suara lebih tinggi dan melengking.
5. Pinggul melebar
6. Terbentuknya hormon esterogen
7. Tinggi badan bertambah
8. Mulai tumbuh jerawat
Begitulah beberapa ciri pubertas yang terjadi pada anak laki-laki dan perempuan. Dari ciri-ciri di atas, jika ingin mengetahui lebih jauh, tentunya perlu mengetahui perbedaan keduanya. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
Ciri-ciri utama yang tidak terlihat pada penampilan seseorang adalah haid (bagi wanita) dan mimpi basah (bagi pria). Perubahan besar Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi selama masa pubertas dan ditandai dengan pematangan organ reproduksi pada anak laki-laki dan perempuan. Perubahan yang dialami pada masa pubertas ditandai dengan pematangan organ reproduksi pada anak laki-laki dan perempuan.
Ciri-ciri sekunder pada wanita antara lain suara lebih tajam, rambut di area tertentu, kulit lebih halus, payudara membesar, pinggul lebih lebar, dan terkadang jerawat. Ciri-ciri minor pada pria meliputi munculnya rambut di area tertentu, termasuk wajah, munculnya jakun, dada yang lebih lebar, suara yang lebih berat, dan terkadang jerawat.
Dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Kegiatan KIE Kesehatan Reproduksi Petugas Kesehatan Tingkat Pelayanan Esensial Kemenkes, tanda dan karakteristik perubahan besar dan kecil pada pria terjadi sangat cepat. Perubahan dapat membingungkan remaja, sehingga mereka membutuhkan bimbingan dan dukungan dari lingkungannya agar tidak salah langkah. Selain itu, masa remaja merupakan masa remaja berperilaku ketika ingin mencoba hal-hal baru.
Berbagai hal dapat mendorong remaja untuk mencoba hal-hal baru, termasuk rangsangan seksual. Perilaku ini berpotensi berdampak negatif pada remaja. Contohnya termasuk kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual dan penyakit lainnya. Oleh karena itu, remaja harus mendapat informasi yang baik tentang tanda dan karakteristik perubahan primer dan sekunder pada remaja laki-laki. Pengetahuan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan sekaligus mencegah remaja untuk terlibat perilaku yang dapat membahayakan dan menjerumuskan diri mereka.
Banyak orang tua dari anak-anak remaja khawatir tentang situasi ini. Banyak orang tua mungkin tidak yakin tentang cara terbaik untuk mendukung anak yang mengalami perubahan fisik, mental, dan emosional yang disebabkannya.
Dalam hal ini cara yang paling tepat adalah dengan menjalin komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Mulailah berbicara tentang pubertas dengan anak Anda. Berbicara dengan anak-anak tentang tubuh mereka tidak selalu mudah. Namun, melakukan percakapan yang terbuka dan ringan sebelum perubahan dimulai dapat membantu anak Anda merasa senang ketika perubahan dimulai.
Ada tiga langkah yang bisa digunakan orang tua untuk memulai percakapan tentang pubertas. Diantaranya: memahami apa yang anak ketahui tentang kondisi atau karakteristik yang dialami anak selama masa remaja, memberikan fakta kepada anak dan mengoreksi informasi yang salah, menggunakan percakapan santai sebagai kesempatan untuk mendiskusikan nilai-nilai dan apa yang perlu dilakukan anak dalam kondisi tertentu.
Dan jangan lupa, karena itu penting, selalu berikan tips dan panduan gaya hidup sehat untuk membantu anak menghadapi masa pubertas. Gaya hidup sehat membantu anak Anda menghadapi pubertas dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur dan cukup istirahat. Semoga artikel ini bermanfaat.